Siapakah Suku Druze & Menguak Motif di Balik Serangan Israel ke Kompleks Istana Kepresidenan Suriah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apa yang sebenarnya terjadi dalam serangan militer Israel ke Gedung Kementerian Pertahanan dan Istana Kepresidenan Suriah di Damaskus, Rabu 16 Juli 2025?

Kejadian ini disebut dipicu dari Kerusuhan yang disertai kekerasan telah melanda wilayah selatan Suriah dalam beberapa hari terakhir di Sweida.

Sweida adalah sebuah provinsi yang secara strategis penting di perbatasan dengan Yordania dan dekat Israel, tempat pasukan pemerintah, suku Badui, dan milisi dari minoritas Druze bentrok selama empat hari terakhir.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, bentrokan itu menewaskan lebih dari 200 orang.

Konflik antarsuku: Badui bersenjata dan milisi Druze yang menguasai sebagian besar wilayah Sweida, akhirnya menyeret pasukan pemerintah Suriah dan Israel dalam pusaran.

Israel, yang memiliki hubungan dekat dengan minoritas Druze-nya sendiri, telah berjanji untuk melindungi Druze Suriah. 

Menteri Pertahanan Israel pada hari Rabu mengancam akan mengintensifkan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah kecuali mereka mundur dari Sweida. 

Di sisi lain, sebagian besar pemimpin milisi druze menentang intervensi militer Israel.

Pada Rabu sore, Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan bahwa mereka telah mencapai gencatan senjata di Sweida dengan beberapa pemimpin utama druze. 

Masih belum jelas apakah gencatan senjata itu akan bertahan atau apakah beberapa milisi akan terus bentrok dengan pasukan pemerintah.

Kekerasan tersebut telah menggarisbawahi perjuangan para pemimpin baru Suriah untuk menegaskan otoritas mereka atas seluruh negeri, setelah menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad pada bulan Desember.

Siapakh druze?

druze, sebuah minoritas agama, mencakup sekitar 3 persen dari populasi Suriah. 

Selama perang saudara di negara itu, yang berlangsung hampir 14 tahun, druze membentuk beberapa milisi untuk mempertahankan diri dari pemerintahan Assad, serta dari beberapa kelompok pemberontak Islam yang menganggap mereka sesat.

Selama bertahun-tahun, milisi-milisi tersebut secara efektif telah menguasai Sweida, pusat kekuasaan druze di Suriah dan sebuah provinsi yang secara strategis penting di perbatasan dengan Yordania dan dekat Israel.