Kualifikasi Piala Dunia 2026
FIFA Pilih Tak Hukum Israel, Gianni Infantino Dituding Tak Adil
FIFA dituding tidak adil setelah tak menghukum Israel dan tetap memperbolehkannya tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden FIFA, Gianni Infantino, menuai kritik tajam setelah menyuarakan pendapatnya yang dianggap tidak adil terkait posisi Israel yang tetap diperbolehkan tampil di kompetisi sepak bola internasional.
Di tengah meningkatnya tekanan global akibat konflik dan kekerasan yang terus berlangsung di Gaza, banyak pihak menilai FIFA gagal menunjukkan sikap tegas dan konsisten terhadap pelanggaran kemanusiaan.
Selama ini, badan sepak bola dunia itu kerap dituduh menerapkan standar ganda dalam mengambil keputusan.
Sebagai perbandingan, FIFA pernah menangguhkan Afrika Selatan pada tahun 1961 karena kebijakan apartheid yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Langkah tersebut kala itu dipuji sebagai kemenangan moral bagi gerakan global melawan segregasi rasial.
Kemudian pada tahun 2022, FIFA bersama UEFA juga dengan cepat menangguhkan Rusia hanya beberapa hari setelah negara itu melancarkan invasi ke Ukraina.
Namun, kebijakan serupa tidak diterapkan terhadap Israel, meskipun negara tersebut telah melakukan serangan militer yang menimbulkan ribuan korban jiwa dan kehancuran besar di Palestina.

Desakan agar FIFA bersikap tegas datang dari berbagai organisasi kemanusiaan dan komunitas sepak bola di seluruh dunia.
Lebih dari 30 ahli hukum internasional dilaporkan telah menandatangani surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menuntut agar Israel dan klub-klubnya dilarang tampil di semua kompetisi Eropa, sebagaimana diberitakan oleh Al Jazeera.
Baca juga: Amerika Serikat Larang Wakil Iran Hadiri Drawing Piala Dunia 2026, FIFA jadi Harapan Pamungkas
Dalam surat tersebut, para ahli hukum meminta UEFA dan FIFA:
"Memenuhi kewajiban hukum serta moral mereka dalam menegakkan hukum internasional, termasuk memberlakukan pelarangan segera terhadap keterlibatan Israel di sepak bola internasional."
"Surat itu juga menyoroti dampak besar agresi Israel terhadap dunia olahraga di Gaza, dengan menyebut sedikitnya 421 pesepak bola Palestina telah tewas sejak Oktober 2023."
"Selain itu, serangan Israel disebut telah menghancurkan infrastruktur olahraga, termasuk stadion dan akademi sepak bola, yang menjadi tempat pembinaan generasi muda Palestina."
“Tindakan-tindakan ini telah menghancurkan seluruh generasi atlet dan mengikis fondasi olahraga Palestina,” demikian isi pernyataan dalam surat tersebut.
FIFA Tidak Bisa Selesaikan Masalah Geopolitik
Bukannya melarang Israel, FIFA justru tetap memberikan izin bagi negara tersebut untuk berkompetisi di ajang sepak bola internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan kontroversial ini diumumkan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada pekan ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.