Jumat, 3 Oktober 2025

Analis Beberkan 4 Faktor Penyebab Pasar Saham Saudi Anjlok Selama Semester Pertama 2025

Pasar saham Saudi turun 7,25 persen pada paruh pertama 2025. Analis menyebut ketegangan geopolitik dan harga minyak jadi pemicu utama.

Freepik
BENDERA ARAB SAUDI - Foto ini diambil dari Freepik pada Jumat (21/3/2025). Foto ini menunjukkan ilustrasi bendera Arab Saudi. Analis keuangan mengidentifikasi empat faktor utama di balik kemerosotan Pasar saham Arab Saudi, apa saja? 

TRIBUNNEWS.COM - Pasar saham Arab Saudi mengalami tekanan berat selama enam bulan pertama 2025, mencatat penurunan indeks sebesar 7,25 persen atau turun 872 poin, ditutup di level 11.163.

Pada akhir 2024, indeks berada di angka 12.036. Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar anjlok sekitar $266 miliar (SAR 1,07 triliun) menjadi SAR 9,1 triliun.

Analis keuangan mengidentifikasi empat faktor utama di balik kemerosotan pasar saham Arab Saudi.

Pertama, ketegangan geopolitik regional.

Kedua, sengketa perdagangan antara AS, Tiongkok, dan Eropa.

Ketiga, volatilitas harga minyak.

Keempat, tingginya suku bunga.

Dr Suleiman Al-Humaid Al-Khalidi, analis keuangan sekaligus anggota Asosiasi Ekonomi Saudi, menyebut fluktuasi indeks selama semester pertama sangat signifikan.

"Indeks naik ke 12.500 poin, lalu turun hampir 2.000 poin sebelum pulih ke sekitar 11.260," ujarnya, dikutip dari Asharq Al-Awsat.

Ia menjelaskan bahwa harga minyak sempat turun ke 56 dolar AS per barel.

Sementara suku bunga tinggi membuat biaya pembiayaan melonjak ke kisaran 7,5 persen–9 persen, tertinggi dalam sejarah Saudi.

Baca juga: Selain JP Morgan, BlackRock dan Vanguard Juga Tambah Kepemilikan Saham BBRI

Meskipun sektor perbankan mencetak rekor laba, hal ini gagal mengangkat indeks secara keseluruhan.

Al-Khalidi memperkirakan akan ada tiga kali pemangkasan suku bunga dengan total 0,75 poin persentase pada tahun depan.

Jika terjadi, suku bunga diproyeksikan turun ke sekitar 3,75 persen, yang bisa memicu pemulihan likuiditas dan mendorong indeks kembali ke kisaran 12.000 hingga 13.500 poin.

Di sisi lain, Mohamed Hamdy Omar, CEO G-World, menyebut penurunan ini bukan kejutan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved