Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Kembali Tunjukkan Sikap Plin Plan Terhadap Ukraina, Jadi Setop Kirim Senjata Atau Tidak?
Presiden AS, Donald Trump kembali menunjukkan sikap plin plan setelah ia menyatakan akan mengirim persenjataan ke Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal mengirim baterai pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina, Minggu (13/7/2025).
"Kami akan mengirimkan Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan, karena (Presiden Rusia Vladimir) Putin benar-benar mengejutkan banyak orang," kata Trump, dikutip dari Kyiv Independent.
"Dia berbicara manis lalu mengebom semua orang di malam hari. Tapi ada sedikit masalah di sana. Saya tidak menyukainya," lanjut Trump.
Pengiriman senjata tersebut akan menjadi bagian dari pengaturan baru, yang mana, menurut Trump, NATO akan memberikan kompensasi kepada AS atas sebagian senjata yang diberikan kepada Ukraina.
"Pada dasarnya, kami akan mengirimkan berbagai peralatan militer yang sangat canggih kepada mereka. Mereka akan membayar kami 100 persen untuk itu, dan itulah yang kami inginkan," ungkap Trump.
Pernyataan terbaru Trump ini menunjukkan ketidakkonsistenannya terhadap kebijakan pengiriman senjata ke Ukraina.
Awal bulan ini, Trump mengumumkan untuk menghentikan sementara pasokan senjata ke Ukraina, termasuk pencegat pertahanan udara.
Pada bulan Februari, ia membekukan bantuan setelah berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy – tetapi melanjutkan pasokan beberapa minggu kemudian.
Perubahan haluan Trump mengenai dimulainya kembali bantuan bersifat pribadi dan administratif.
Dikutip dari Al Jazeera, hal ini disebabkan oleh “perubahan suasana hati” dirinya sendiri dan kurangnya upaya sistematis dan terkoordinasi dari pemerintahannya, menurut Volodymyr Fesenko, kepala lembaga pemikir Penta yang berbasis di Kyiv.
"Saya menyebutnya 'bukit Trumpian'," katanya.
Baca juga: Trump Tiba-tiba Bermanuver, Pinjam Tangan NATO untuk Sedekah Senjata ke Ukraina Libas Rusia
Keputusan untuk melanjutkan bantuan merupakan respons terhadap keengganan Putin untuk melanjutkan perundingan damai sambil menambah tekanan pada pasukan Moskow di garis depan.
Alasan utama meningkatnya perang adalah karena Kremlin telah menyimpulkan bahwa AS tidak akan lagi membantu Ukraina, memberikan Rusia peluang yang jelas untuk memenangkan perang, kata Fesenko.
Partai Republik juga mendesak Trump untuk mengakhiri pembekuan bantuan yang membuat Washington tampak “tidak selaras secara moral”, tambahnya.
"Namun, pasokan senjata bisa menjadi “sistemik” dan berjangka panjang jika negara-negara Barat yang dipimpin oleh Inggris dan Prancis setuju untuk menanggung biayanya," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.