Senin, 29 September 2025

Presiden Prabowo Sebut Penandatanganan IEU-CEPA Tinggal Menunggu Waktu

Ia mengatakan, perundingan mengenai IEU CEPA mencapai kemajuan signifikan. Semua hambatan yang terjadi selama perundingan kerjasama telah rampung.

Sekretariat Presiden
KERJA SAMA - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa penandatanganan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) tidak akan lama lagi terwujud. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa penandatanganan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) tidak akan lama lagi terwujud.

Menurut Presiden perundingan IEU-CEPA yang merupakan kerjasama kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah mencapai kemajuan yang signifikan. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerjasama ekonomi secara luas dan mendalam

"Tanda tangan ya, perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama,” kata Prabowo  dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, (13/7/2025).

Kepala Negara mengatakan usai pertemuan dengan Presiden dan Dewan Komisi Eropa perundingan mengenai IEU CEPA mencapai kemajuan signifikan. Semua hambatan yang terjadi selama perundingan kerjasama tersebut telah terselesaikan.

"Luar biasa, terobosan besar. Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan," katanya.

Presiden mengatakan kesepakatan ini akan menjadi dasar dari kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa, dengan penghapusan hampir seluruh tarif impor dan ekspor antar kedua pihak.

"Jadi kita sudah punya sekarang perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen diantara kita," katanya.

Menurut Presiden kerjasama Indonesia dengan Uni Eropa merupakan terobosan baru. Uni Eropa merupakan pasar yang sangat besar untuk produk Indonesia. Uni Eropa dapat menjadi pasar alternatif di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.

"Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih, total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar, jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan