Selasa, 30 September 2025

Arti Visa Schengen, Keuntungan Indonesia Hasil Pertemuan Prabowo dan Uni Eropa

WNI kini mendapatkan kemudahan dalam mengurus Visa Schengen untuk bepergian ke Eropa berkat kesepakatan Prabowo dan Uni Eropa

worldatlas.com
VISA SCHENGEN - Ilustrasi Visa Schengen. WNI kini mendapatkan kemudahan dalam mengurus Visa Schengen untuk bepergian ke Eropa berkat kesepakatan Prabowo dan Uni Eropa. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) kini mendapatkan kemudahan dalam mengurus Visa Schengen untuk bepergian ke Eropa, berkat terobosan diplomasi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Brussels, Belgia.

Dalam pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 13 Juli 2025, Uni Eropa mengumumkan penerapan sistem kaskade visa, yang memungkinkan WNI memperoleh Visa Schengen multientri jangka panjang berdasarkan riwayat perjalanan.

Lantas apa Itu Visa Schengen?

Visa Schengen adalah izin resmi yang memungkinkan pemegangnya untuk bepergian secara bebas di Kawasan Schengen, yang terdiri dari 26 negara di Eropa yang telah menghapus kontrol perbatasan internal.

Mayoritas negara anggota adalah bagian dari Uni Eropa, seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, dan lainnya.

Ditambah beberapa negara non-Uni Eropa seperti Norwegia, Islandia, Swiss, dan Liechtenstein. 

Visa ini memungkinkan kunjungan hingga 90 hari dalam periode 180 hari untuk tujuan wisata, bisnis, atau kunjungan keluarga.

Dengan Visa Schengen, pelancong tidak perlu mengurus visa terpisah untuk setiap negara Schengen yang dikunjungi, memberikan fleksibilitas besar untuk menjelajahi berbagai destinasi di Eropa.

Namun, visa ini tidak berlaku untuk negara Eropa non-Schengen seperti Inggris atau Irlandia, yang memiliki aturan visa sendiri.

Terobosan Baru

Dalam pertemuan di Markas Uni Eropa di Brussels, Ursula von der Leyen mengumumkan penerapan kaskade visa, sebuah rezim visa baru yang diberikan kepada negara-negara terpilih yang menjalin hubungan erat dengan Uni Eropa.

Baca juga: Babak Baru Kemitraan Indonesia-Uni Eropa, Jalan Menuju Investasi dan Perdagangan Lebih Inklusif

Bagi WNI, ini berarti mereka yang telah mengunjungi Kawasan Schengen sebelumnya dapat memperoleh Visa Schengen multientri jangka panjang.

Dengan visa ini, pemohon tidak perlu mengurus visa baru untuk kunjungan berikutnya ke Eropa selama visa masih berlaku, memudahkan mobilitas untuk wisata, investasi, pendidikan, dan pertukaran budaya.

Presiden Prabowo menyebut, kebijakan ini sebagai “terobosan strategis” yang memperkuat hubungan Indonesia-Uni Eropa.

Ia menegaskan, Uni Eropa adalah mitra penting bagi Indonesia, dan kemudahan visa ini diharapkan mendorong investasi asing, kerja sama teknologi, energi, pangan, pendidikan, dan kesehatan.

Cara Mengurus Visa Schengen

Berikut langkah-langkahnya berdasarkan informasi resmi dari berbagai sumber:

Tentukan Negara Tujuan Utama

Ajukan visa ke kedutaan atau konsulat negara Schengen yang menjadi tujuan utama Anda (negara tempat Anda menghabiskan waktu paling lama) atau negara pertama yang Anda masuki jika waktu tinggal merata.

Misalnya, jika Anda tinggal lebih lama di Swiss, ajukan visa di Kedutaan Swiss.

Buat Janji Temu

Buat janji temu secara online melalui situs resmi kedutaan, konsulat, atau pusat aplikasi visa seperti VFS Global (tersedia di Jakarta, Bali, dan Surabaya untuk beberapa negara seperti Belanda dan Belgia).

Janji temu dapat dilakukan hingga 6 bulan sebelum perjalanan, dan disarankan untuk menghindari musim liburan agar proses lebih cepat.

Siapkan Dokumen

Dokumen yang umumnya diperlukan meliputi: 

  • Paspor: Masih berlaku minimal 3 bulan setelah keluar dari Kawasan Schengen, dengan minimal dua halaman kosong. 
  • Formulir Permohonan: Diisi lengkap dan ditandatangani. 
  • Pasfoto: Sesuai ketentuan biometrik (ukuran 35x45 mm, latar belakang putih). 
  • Bukti Perjalanan: Tiket pesawat pulang-pergi, itinerary, atau reservasi hotel. 
  • Asuransi Perjalanan: Minimal pertanggungan €30.000 (sekitar Rp504 juta), berlaku di seluruh Kawasan Schengen. 
  • Bukti Keuangan: Rekening koran 3 bulan terakhir atau dokumen lain yang menunjukkan kemampuan finansial. 
  • Dokumen Pendukung: Surat undangan (jika mengunjungi keluarga), surat penerimaan universitas (untuk studi), atau dokumen bisnis (untuk perjalanan dinas). 
  • Sertifikat Vaksinasi atau Tes COVID-19: Beberapa negara masih mensyaratkan sertifikat vaksinasi atau hasil tes PCR/Antigen dalam bahasa Inggris atau bahasa resmi negara tujuan.

Hadir di Janji Temu

Baca juga: Negosiasi Dagang RI–Uni Eropa Tuntas Setelah 10 Tahun, Presiden Komisi Eropa Apresiasi Prabowo

Datang tepat waktu ke kedutaan, konsulat, atau VFS Global untuk menyerahkan dokumen, membayar biaya, dan memberikan data biometrik (sidik jari dan foto). 

Jika sidik jari Anda telah terekam dalam sistem VIS (Visa Information System) dalam 59 bulan terakhir, Anda dapat mengajukan melalui pihak ketiga tanpa kehadiran langsung, kecuali ada masalah teknis atau kebutuhan wawancara.

Bayar Biaya

Biaya Visa Schengen per 11 Juni 2024 adalah: 
€90 (sekitar Rp1,515 juta) untuk dewasa di atas 12 tahun. 
€45 (sekitar Rp757 ribu) untuk anak 6-12 tahun. 
Gratis untuk anak di bawah 6 tahun.

Jika mengajukan melalui VFS Global, biaya layanan tambahan akan dikenakan, dibayarkan dalam Rupiah.

Biaya ini mencakup pengambilan data biometrik dan layanan opsional seperti notifikasi SMS atau bantuan pengisian formulir.

Tunggu Proses dan Ambil Visa

Proses pengajuan biasanya memakan waktu 15-21 hari kerja, tetapi bisa lebih lama pada musim liburan. Status aplikasi dapat dipantau secara online melalui situs VFS Global. 

Jika disetujui, visa akan ditempel di paspor, yang dapat diambil di kedutaan atau pusat visa. Jika ditolak, Anda akan menerima alasan penolakan dan dapat mengajukan banding atau memperbaiki dokumen untuk pengajuan ulang.

Tips Penting: 

Ajukan visa sedini mungkin, minimal 15 hari sebelum keberangkatan. 

Pastikan semua dokumen lengkap dan konsisten untuk menghindari penolakan. 
Gunakan agen resmi yang diakui kedutaan jika Anda tidak memiliki waktu untuk mengurus sendiri, tetapi hindari perantara tidak resmi untuk mencegah penipuan.

Baca juga: Uni Eropa Permudah Visa untuk WNI

Manfaat Visa Schengen dan Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa

Visa Schengen memberikan sejumlah manfaat, terutama dengan adanya sistem kaskade visa: 

Fleksibilitas Perjalanan: Satu visa untuk mengunjungi 26 negara Schengen tanpa batasan perbatasan internal. 

Kemudahan Multientri: Dengan kaskade visa, WNI yang pernah ke Eropa dapat memperoleh visa multientri, menghemat waktu dan biaya untuk kunjungan berikutnya. 

Mendukung Mobilitas Global: Memudahkan wisata, studi, bisnis, dan pertukaran budaya, yang memperkuat hubungan sosial dan ekonomi antara Indonesia dan Eropa. 

Peningkatan Investasi dan Kerja Sama: Kemudahan visa diharapkan mendorong investasi asing, kolaborasi teknologi, energi, pangan, pendidikan, dan kesehatan, sebagaimana disampaikan dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IEU-CEPA).

Kerja sama Indonesia-Uni Eropa, yang diperkuat melalui IEU-CEPA, juga membawa manfaat lebih luas. Sejak hubungan bilateral dimulai pada 1949 dan diperkuat dengan pembukaan Delegasi Uni Eropa di Indonesia pada 1988, kedua pihak telah bekerja sama di bidang politik, keamanan, perdagangan, dan sosial budaya.

Perdagangan barang antara Indonesia dan Uni Eropa meningkat dari €15 miliar pada 2009 menjadi €24 miliar pada 2019, menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan.

Eropa Apresiasi Prabowo

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menerima kunjungan Presiden Prabowo Subianto di kantor Uni Eropa Gedung Berlaymont, Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025). 

Usai pertemuan Ursula mengumumkan kebijakan baru terkait kemudahan visa bagi warga negara Indonesia ke negara-negara Uni Eropa

Mulai saat ini, WNI yang melakukan kunjungan kedua ke Uni Eropa akan memenuhi syarat untuk memperoleh visa Schengen multi-entry.

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Komisi Eropa telah mengadopsi keputusan mengenai visa cascade. Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Schengen multi-entry,” ujar Ursula.

Ia menegaskan, kebijakan ini bukan hanya untuk mempermudah kunjungan semata, tetapi juga untuk memperkuat hubungan jangka panjang antarmasyarakat kedua kawasan, termasuk dalam bidang pendidikan, investasi, dan pertukaran sosial.

“Ini akan memudahkan mereka tidak hanya untuk berkunjung, tetapi juga untuk berinvestasi, belajar, dan membangun koneksi yang lebih dalam,” lanjutnya.

Menurut Ursula, kebijakan visa ini merupakan bagian dari pilar people-to-people connections, yang menjadi fokus utama dalam kemitraan strategis antara Uni Eropa dan Indonesia.

Baca juga: Presiden Prabowo Sebut Penandatanganan IEU-CEPA Tinggal Menunggu Waktu

“Singkatnya, kita sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” katanya.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Prabowo ke Brussels dan menekankan bahwa di tengah situasi global yang penuh tantangan, kedua pihak memilih jalan keterbukaan dan kerja sama.

“Bapak Presiden, terima kasih sekali lagi atas kunjungannya. Pesan yang kita sampaikan hari ini sangat kuat dan jelas: Dalam masa-masa sulit, ketika sebagian pihak memilih isolasi dan fragmentasi, Eropa dan Indonesia justru memilih jalan yang berbeda, jalan yang mengedepankan keterbukaan, kemitraan, dan peluang bersama.”

Prabowo menyambut baik penguatan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa, termasuk dalam bidang mobilitas antar warga. Ia menekankan pentingnya hubungan jangka panjang yang dibangun di atas dasar saling percaya dan nilai bersama.

“Sekali lagi, saya tegaskan bahwa di Asia Tenggara khususnya Indonesia kami memandang Eropa memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas global. Menurut kami, Eropa tetap menjadi pemimpin di banyak aspek kehidupan modern, dan kami terus memandang Eropa sebagai mitra penting,” ujar Prabowo.

Ia juga menggarisbawahi bahwa kemitraan yang dibangun bukan hanya soal ekonomi atau perdagangan, tetapi mencakup nilai, solidaritas, dan visi bersama.

“Mungkin tidak semua pihak akan mengatakannya secara terbuka, tapi saya akan: kami ingin melihat Eropa yang lebih kuat, dan kami ingin bekerja sama secara erat dengan Eropa,” katanya.

Prabowo mengungkapkan harapannya agar kerja sama yang telah disepakati, termasuk Perjanjian CEPA, dapat segera diimplementasikan dengan penandatanganan resmi di Brussel. Ia juga menyelipkan candaan ringan di akhir pernyataannya.

“Saya sangat berharap, ketika kita mulai melaksanakan kesepakatan ini, kita dapat menandatangani perjanjian implementasinya di sini, di Brussels, sekali lagi. Itu akan memberi saya kesempatan untuk kembali mengunjungi Brussels!” tuturnya sambil tertawa. 

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved