Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Trump PHK 1.300 Pegawai Kemlu AS, Kantor Dinas Luar Negeri Dikosongkan Massal
Trump pecat lebih dari 1.300 pegawai Departemen Luar Negeri AS, dengan dalih untuk merampingkan birokrasi yang membengkak
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump kembali melakukan langkah ekstrem dengan memecat lebih dari 1.300 pegawai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Pemecatan dilakukan Trump sebagai bagian dari rencana reorganisasi untuk mengurangi jumlah pegawai pemerintah federal besar-besaran.
Namun imbas rencana ini, pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan 1.107 pegawai negeri sipil dan 246 pegawai Dinas Luar Negeri dalam waktu dekat akan dipecat massal.
Kendati demikian, Pejabat senior itu menambahkan pemotongan "telah dirancang secara hati-hati untuk mempengaruhi fungsi non-inti" dengan tujuan untuk merampingkan birokrasi yang membengkak ini.
Serta memangkas departemen yang berlebihan, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi lain seperti sumber daya manusia dan keuangan.
Ini juga bertujuan mengalihkan lebih banyak fokus ke kedutaan besar dan kantor-kantor asing yang ditugaskan untuk menangani wilayah-wilayah tertentu.
Baca juga: Kecewa dengan Putin, Trump akan Buat Pengumuman Besar untuk Rusia
"Kementerian sedang merampingkan operasional domestik untuk memfokuskan diri pada prioritas diplomatik," demikian bunyi memo internal Kementerian yang diterima para pegawai dikutip dari APNews, Sabtu (12/7/2025).
"Pengurangan jumlah pegawai telah dirancang secara hati-hati untuk menyasar fungsi non-inti, kantor yang tumpang tindih, serta unit-unit yang berpotensi efisien bila digabungkan,” imbuh memo tersebut.
Rencana pemangkasan sebenarnya telah digagas sejak lama, namun langkah ini baru terealisasi beberapa hari setelah Mahkamah Agung (MA) menyetujui rencana besar pemerintahan Trump untuk memangkas jumlah pegawai pemerintah.
Selain memicu PHK massal, akibat keputusan ini kantor pusat Kemlu di Washington, D.C. dikosongkan secara massal pada Jumat (11/7/2025).
Dengan puluhan pegawai terlihat mengemasi barang-barang pribadi mereka dan meninggalkan gedung secara serentak.
Aksi Protes di Washington
Pasca pemecatan dirilis, puluhan mantan diplomat, duta besar, dan anggota Kongres berkumpul di luar gedung Departemen Luar Negeri untuk menunjukkan solidaritas.
Sambil membawa spanduk bertuliskan “Terima kasih kepada para diplomat Amerika” dan “Kami pantas mendapatkan yang lebih baik,”
Mereka menyuarakan keprihatinan atas dampak reorganisasi ini terhadap stabilitas dan reputasi diplomasi Amerika.
Senator Andy Kim, mantan penasihat sipil untuk Kemlu AS di Afghanistan, menyebut momen ini sebagai “sangat memilukan.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.