Selasa, 7 Oktober 2025

Top Rank

7 Negara Pemilik Jet Tempur Rafale, Andalan Prancis yang Jadi Incaran Indonesia

Rafale jadi salah satu jet tempur multirole terbaik. Ini daftar 7 negara yang sudah mengoperasikannya, termasuk Indonesia.

Editor: Nuryanti
BM/Tangkap Layar
NEGARA PEMILIK RAFALE - Jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis bermanuver di udara. Jet ini dilaporkan diminati Indonesia untuk memodernisasi Angkatan Udaranya. Ini daftar 7 negara yang sudah mengoperasikan jet tempur Rafale, termasuk Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini daftar negara yang mengoperasikan jet tempur Rafale, andalan Prancis.

Jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis dikenal sebagai salah satu pesawat tempur multirole generasi 4.5 terbaik di dunia.

Dengan kemampuan serbaguna, avionik modern, radar AESA, dan sistem peperangan elektronik canggih, Rafale mampu menjalankan berbagai misi—dari dominasi udara, serangan presisi ke darat, misi maritim, hingga pengintaian.

Menurut Dassault Aviation dan laporan Janes.com, berikut tujuh negara yang saat ini sudah resmi mengoperasikan atau memesan jet tempur Rafale:

1. Prancis

Prancis adalah operator utama dan pengembang Rafale.

Angkatan Udara dan Angkatan Laut Prancis mengoperasikan Rafale B (dua kursi), C (satu kursi), dan Rafale M (varian kapal induk).

Dassault Aviation menyebut Rafale jadi tulang punggung kekuatan udara Prancis.

2. India

India menandatangani kontrak 36 unit Rafale pada 2016.

Varian Rafale EH (single-seat) dan DH (dual-seat) dioptimalkan untuk misi superioritas udara dan serangan presisi.

Baca juga: Indonesia Dikabarkan Incar 24 Rafale Tambahan, Media Belgia dan Prancis Soroti Kontrak Baru

Reuters mencatat pengiriman selesai pada 2022–2023.

3. Mesir

Mesir adalah pelanggan ekspor pertama.

Pada 2015 memesan 24 unit Rafale, lalu menambah 30 unit lagi pada 2021, sehingga total 54 unit.

Menurut Defense News, Mesir jadi operator Rafale terbesar di luar Prancis.

4. Qatar

Qatar meneken kontrak 24 unit pada 2015, dengan opsi tambahan 12 unit pada 2017.

Total 36 unit Rafale dipesan.

Jet ini menjadi bagian modernisasi Angkatan Udaranya untuk menghadapi dinamika di Teluk.

5. Yunani

Yunani memesan total 24 unit Rafale pada 2020–2021.

Terdiri dari 12 bekas pakai Prancis yang diperbarui dan 12 unit baru.

Menurut Janes, pembelian ini untuk menjaga keseimbangan dengan Turki.

6. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA menandatangani kontrak terbesar sejauh ini untuk 80 unit Rafale F4 pada 2021.

Dassault Aviation menyebut ini sebagai varian paling modern dengan avionik terbaru.

Pengiriman dijadwalkan mulai pertengahan dekade 2020-an.

7. Indonesia

Indonesia menandatangani kontrak untuk 42 unit Rafale pada 2022, dilakukan dalam beberapa batch.

Army Recognition mencatat kontrak tahap pertama efektif untuk 6 unit, dengan batch lanjutan menyusul.

Baru-baru ini, La Tribune (Prancis) melaporkan bahwa Indonesia mempertimbangkan menambah 24 unit Rafale lagi.

Kontrak tambahan itu disebut diteken saat Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Prancis pada 14 Juli kemarin, meski belum dikonfirmasi resmi oleh pemerintah RI.

Baca juga: Profil Skuadron 15 J-10C Cobra Pakistan yang Pimpin Serangan Penyergapan Jet Rafale India

Dengan kemampuan multirole sejati, Rafale menjadi pilihan banyak negara untuk memperkuat armada udara mereka.

Kemampuan membawa rudal jarak jauh MBDA Meteor, radar AESA, dan sistem peperangan elektronik SPECTRA membuatnya diakui sebagai salah satu jet tempur generasi 4.5 paling mumpuni di pasar ekspor.

Spesifikasi Rafale

Rafale adalah jet tempur multirole generasi 4.5 buatan Dassault Aviation Prancis.

Dirancang untuk semua misi tempur, Rafale mampu melakukan dominasi udara, serangan presisi ke darat, pengintaian, hingga operasi maritim.

Pesawat ini dilengkapi radar AESA RBE2 yang mendukung pelacakan multi-target secara simultan.

Sistem peperangan elektronik SPECTRA memberikan perlindungan diri dengan deteksi, jamming, dan pengelakan ancaman secara otomatis.

Avionik canggihnya terintegrasi secara digital dan mendukung penggunaan helm bidik.

Rafale juga memiliki link data taktis untuk berbagi informasi dengan aset tempur lain.

Ditenagai mesin Snecma M88-2, Rafale mampu terbang supersonik lebih dari Mach 1,8 dengan daya dorong sekitar 75 kN per mesin.

Pesawat ini memiliki 14 hardpoint (untuk varian darat) yang bisa membawa berbagai persenjataan.

Senjatanya termasuk rudal udara-ke-udara MBDA Meteor dengan jangkauan lebih dari 100 kilometer, rudal SCALP, Exocet anti-kapal, serta bom berpemandu presisi.

Rafale mendukung pengisian bahan bakar di udara untuk memperluas radius tempur.

Varian Rafale M dirancang khusus untuk operasi kapal induk dengan struktur yang diperkuat dan pengait dek.

Dassault Aviation menekankan kemampuannya berganti misi dengan cepat, dari udara-ke-udara ke udara-ke-darat, tanpa persiapan panjang.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved