Konflik Rusia Vs Ukraina
Serangan Rusia Lintasi Negara NATO, Rumania Tidak Tinggal Diam, Kerahkan 2 Jet Tempur
Serangan udara Rusia melintasi wilayah negara anggota NATO, Rumania tidak tinggal diam.
TRIBUNNEWS.COM – Negara anggota NATO, Rumania, menerbangkan dua jet tempur, pada Selasa (1/7/2025) tengah malam, setelah Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak baru di dekat perbatasan negara tersebut dengan Ukraina.
Mengutip Newsweek, dua jet tempur F-16 lepas landas dari pangkalan udara utama di sebelah timur ibu kota Rumania pada pukul 23.15 waktu setempat.
Jet-jet tersebut dikerahkan setelah Rusia melancarkan serangan drone terhadap sasaran sipil dan infrastruktur pelabuhan di Izmail, Ukraina, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rumania.
Rusia telah beberapa kali menyerang pelabuhan Izmail di Ukraina, yang terletak tepat di seberang wilayah Rumania.
Sungai Danube menjadi penanda perbatasan antara kedua negara.
Oleh Kiper, gubernur wilayah selatan Odesa yang mencakup Izmail, menyatakan bahwa wilayah sekitar pelabuhan tersebut kembali menjadi target serangan drone semalam.
Pemerintah kota Izmail mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa Rusia menggunakan drone Shahed buatan Iran untuk merusak infrastruktur pelabuhan dan fasilitas pariwisata.
Rusia menggunakan antara 12 hingga 13 drone untuk menyerang wilayah sekitar Izmail, ujar Oleksiy Goncharenko, anggota parlemen Ukraina dari wilayah Odesa, kepada Newsweek.
Tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, menurut otoritas setempat.
Drone Rusia telah beberapa kali melintasi wilayah NATO sejak invasi besar-besaran ke Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Puing-puingnya bahkan ditemukan di wilayah Rumania dalam beberapa insiden sebelumnya.
Baca juga: NATO Nyalakan Alarm, Kekuatan Militer Besar China Akan Seret Rusia Saat Serangan ke Taiwan
Sesuai Pasal 5 NATO, serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota, yang dapat memicu respons kolektif.
Namun hingga kini, pelanggaran wilayah oleh drone Rusia belum dianggap sebagai serangan sengaja terhadap NATO.
Polandia Juga Bertindak
Sebelumnya, pada Minggu (29/6/2025), militer Polandia menyatakan telah mengerahkan pesawat tempurnya, bekerja sama dengan jet NATO lainnya, saat Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina.
Namun, tidak ada rudal atau drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia, kata komando militer negara tersebut.
KTT NATO 2025
NATO baru saja menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Belanda pada Selasa-Rabu (24-25/6/2025) lalu.
Ke-32 negara anggota aliansi pertahanan terbesar dunia itu sepakat untuk mendukung rencana peningkatan anggaran pertahanan secara besar-besaran.
Presiden Finlandia, Alexander Stubb, bahkan menyebut tingkat pengeluaran pertahanan tersebut setara dengan era Perang Dingin.
Mengutip NPR, meski perjanjian itu tidak mengikat, langkah ini akan mendorong lonjakan anggaran pertahanan di negara-negara Eropa dan Kanada, dengan nilai mencapai puluhan miliar dolar.
Ini merupakan perubahan besar dalam cara NATO menghitung pengeluaran pertahanannya.
Sebelumnya, target pengeluaran ditetapkan sebesar 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tiap negara anggota.
Kini, target itu dinaikkan menjadi 3,5 persen pada tahun 2035.
Penghitungan baru memungkinkan negara anggota memasukkan senjata dan amunisi yang mereka kirimkan ke Ukraina ke dalam total pengeluaran, membuat target sedikit lebih mudah tercapai, meskipun tetap menantang bagi Kanada dan beberapa negara Eropa yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Selain itu, alokasi 1,5 persen PDB akan ditujukan untuk pembangunan infrastruktur. seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan landasan udara, yang dibutuhkan untuk mendukung mobilisasi pasukan ke garis depan.
Baca juga: Kepala NATO Mark Rutte: Abaikan Ocehan Lavrov, Menlu Rusia Sejak Zaman Yesus tapi Tak Berguna
Anggaran pertahanan juga bisa mencakup perlindungan jaringan dan upaya mempersiapkan masyarakat menghadapi potensi konflik di masa depan.
Kemajuan terhadap target ini akan ditinjau kembali pada tahun 2029, setelah pemilihan presiden AS berikutnya.
Namun, tidak semua negara setuju.
Spanyol secara resmi menolak perjanjian tersebut, sementara Slovakia menyampaikan keberatannya.
Belgia, Prancis, dan Italia diperkirakan akan kesulitan memenuhi target baru ini.
Ukraina Dikesampingkan
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, KTT NATO selalu menekankan dukungan terhadap Ukraina.
Namun, KTT tahun ini sedikit berbeda.
Jika sebelumnya pembahasan difokuskan pada prospek keanggotaan Ukraina dan upaya untuk mendekatkannya dengan NATO, kali ini para pemimpin hanya menegaskan komitmen jangka panjang untuk mendukung kedaulatan Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.