Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Klaim Kuasai Seluruh Luhansk saat AS Setop Bantuan Senjata ke Ukraina
Rusia mengklaim menguasai penuh Luhansk di Ukraina timur. AS hentikan sebagian pengiriman senjata yang dijanjikan ke Kyiv.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengeklaim, menguasai penuh wilayah Luhansk di Ukraina timur pada Rabu (2/7/2025).
Ini menjadi wilayah pertama dari empat provinsi Ukraina yang dianeksasi Rusia dan kini sepenuhnya di bawah kendali Moskow.
Leonid Pasechnik, gubernur yang ditunjuk Rusia di Luhansk, mengatakan kepada Channel One bahwa wilayah tersebut telah “100 persen dibebaskan.”
Sejumlah jurnalis militer Rusia menyebut, masih ada dua desa yang belum sepenuhnya direbut.
Klaim serupa sempat dibuat pada 2022 sebelum Ukraina merebut kembali sebagian wilayah itu pada serangan balik September tahun yang sama.
Meski begitu, pasukan Rusia berupaya selama hampir 33 bulan untuk merebut kembali Luhansk, menjadikannya tonggak penting di front timur.
Kemajuan ini memberi tekanan baru bagi Ukraina lebih dari tiga tahun setelah invasi skala penuh dimulai.
Rusia Catat Kemajuan di Donetsk
Pasukan Rusia juga melaporkan kemajuan di Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim, telah merebut sejumlah desa termasuk Zaporizhzhia, Perebudova, Shevchenko, dan Yalta pada akhir Juni.
Zona Penyangga
Baca juga: AS Hentikan Pengiriman Rudal Patriot, Ukraina Peringatkan Korban Sipil Bertambah
Kremlin disebut berencana menciptakan “zona penyangga” sedalam 70 hingga 120 kilometer di wilayah Ukraina untuk mencegah serangan balik.
Editor majalah National Defense Igor Korotchenko mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa operasi untuk membangun zona penyangga menjadi tugas utama angkatan bersenjata Rusia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev bahkan memposting peta yang menunjukkan hampir seluruh Ukraina bisa menjadi zona penyangga jika bantuan militer Barat terus mengalir ke Kyiv.
AS Setop Bantuan
Pada hari yang sama, Amerika Serikat mengumumkan penangguhan beberapa pengiriman senjata yang sebelumnya dijanjikan kepada Kyiv.
Gedung Putih menyatakan, keputusan itu diambil setelah meninjau kembali prioritas bantuan militer Amerika ke negara lain.
Serangan Balasan Ukraina
Sementara itu, Ukraina terus melakukan serangan balik menggunakan drone jarak jauh.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.