Rabu, 1 Oktober 2025

Pertandingan Sepak Bola Robot AI Pertama di China, Ada yang Jatuh dan Harus Ditandu 'Medis'

China menggelar pertandingan sepak bola robot AI pertamanya. 4 tim bertanding 3 lawan 3, tapi ada dua robot yang pingsan dan harus ditandu petugas.

Tangkap layar YouTube NBC News
PERTANDINGAN ROBOT - Kolase dari tangkap layar YouTube NBC News 1 Juli 2025, memperlihatkan pertandingan sepak bola robot AI pertama di China. Selama jalannya pertandingan, ada dua robot yang 'cedera' dan harus ditandu ke luar lapangan. 

TRIBUNNEWS.COM – Dua robot terpaksa ditandu keluar lapangan setelah “pingsan” selama pertandingan sepak bola humanoid pertama di China yang digerakkan oleh kecerdasan buatan (AI).

Mengutip The Independent, ajang yang digelar di Beijing ini mempertemukan empat tim dalam pertandingan tiga lawan tiga.

Pertandingan berlangsung pada Minggu (29/6/2025), namun video-videonya masih ramai beredar di media sosial.

Laga ini sepenuhnya berlangsung tanpa campur tangan atau pengawasan manusia.

Dilengkapi sensor visual canggih, para robot mampu mengidentifikasi bola dan menavigasi lapangan secara mandiri.

Robot-robot ini juga dirancang untuk dapat berdiri kembali setelah terjatuh.

Namun selama pertandingan, beberapa robot harus ditandu keluar lapangan oleh petugas "medis" karena gagal bangkit kembali.

Ada juga robot yang kesulitan menendang bola.

PERTANDINGAN ROBOT - Tangkap layar YouTube NBC News 1 Juli 2025, memperlihatkan pertandingan sepak bola robot AI pertama di China. Selama jalannya pertandingan, ada dua robot yang 'cedera' dan harus ditandu keluar lapangan.
PERTANDINGAN ROBOT - Tangkap layar YouTube NBC News 1 Juli 2025, memperlihatkan pertandingan sepak bola robot AI pertama di China. Selama jalannya pertandingan, ada dua robot yang 'cedera' dan harus ditandu keluar lapangan. (Tangkap layar YouTube NBC News)

Selama pertandingan, robot-robot terlihat bergerak lambat. Beberapa saling bertabrakan.

Pertandingan ini disebut-sebut sebagai pemanasan menjelang World Humanoid Robot Games yang akan digelar di China.

Kompetisi ini mengikuti ajang tinju humanoid pertama yang diselenggarakan awal tahun ini.

Baca juga: Penelitian Microsoft: AI Lebih Baik daripada Dokter untuk Mendiagnosis Masalah Kesehatan yang Rumit

China kini tengah meningkatkan upaya dalam pengembangan robot humanoid bertenaga AI, dengan menjadikan kompetisi olahraga seperti maraton, tinju, dan sepak bola sebagai ajang uji coba di dunia nyata.

Cheng Hao, pendiri sekaligus CEO Booster Robotics, perusahaan yang memasok para pemain robot, menyebut kompetisi olahraga menjadi tempat pengujian yang ideal bagi robot humanoid. 

Ajang ini membantu mempercepat pengembangan algoritma serta sistem perangkat keras dan lunak yang terintegrasi.

Cheng Hao juga menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam penerapan teknologi robot humanoid.

“Di masa mendatang, kita bisa mengatur pertandingan sepak bola antara robot dan manusia. Itu artinya, kita harus benar-benar memastikan robot tersebut aman,” ujarnya.

“Misalnya, pertandingan dapat berlangsung di mana kemenangan bukan tujuan utama, melainkan terjadi interaksi ofensif dan defensif yang nyata. Hal ini akan membantu penonton membangun rasa percaya dan memahami bahwa robot-robot tersebut aman.”

Booster Robotics menyediakan perangkat keras untuk keempat tim dari berbagai universitas.

Sementara itu masing-masing tim peneliti mengembangkan serta menanamkan algoritma mereka sendiri untuk sistem persepsi, pengambilan keputusan, formasi pemain, dan strategi operan, dengan mempertimbangkan variabel seperti kecepatan, kekuatan, dan arah, menurut Cheng.

Dalam pertandingan final, THU Robotics dari Universitas Tsinghua mengalahkan tim Mountain Sea dari Universitas Pertanian China dengan skor 5–3 dan keluar sebagai juara.

Wu, seorang pendukung Tsinghua, merayakan kemenangan timnya sekaligus memuji kompetisi tersebut.

“Mereka (THU) tampil sangat baik,” katanya.

“Namun, tim Mountain Sea juga mengesankan. Mereka memberikan banyak kejutan.”

Beberapa perusahaan AI terkemuka juga menggunakan sepak bola sebagai metode pengembangan kecerdasan buatan setingkat manusia.

Misalnya, DeepMind milik Google pernah mendemonstrasikan robot pemain sepak bola mini pada tahun 2023.

Baca juga: Polri Pamer Robot Anjing AI K9 saat Parade HUT ke-79 Bhayangkara: Mampu Deteksi Bom

Robot-robot tersebut telah menunjukkan pemahaman strategis dasar dalam permainan, seperti memblokir tembakan lawan, meski masih terbatas dalam hal dinamika pergerakan.

Beijing Menjadi Kota yang Paling Banyak Berinvestasi Besar-besaran dalam AI

Seiring meroketnya popularitas kecerdasan buatan (AI), Beijing menjadi kota terdepan yang menggelontorkan investasi besar-besaran di sektor ini.

Mengutip Visual Capitalist, berdasarkan laporan dari Startup Genome, yang mencakup data pendanaan tahun 2023 dan 2024, Beijing menduduki posisi pertama 10 kota di dunia dengan investasi terbesar dalam bidang AI.

Investor startup di Beijing menempatkan taruhan terbesar mereka pada sektor AI, mengarahkan lebih banyak pendanaan ke bidang ini dibandingkan sektor lainnya.

Ibu kota Tiongkok tersebut kini memimpin dunia dalam hal konsentrasi transaksi AI, dengan 66,2 persen total pendanaan startup di ekosistemnya dialokasikan untuk perusahaan AI, melampaui Silicon Valley yang berada di angka 62 persen.

Beijing dengan cepat menjadi magnet investasi AI. 

Startup lokal seperti Baichuan AI, Zhipu AI, Moonshot AI, dan Shengshu Technology berhasil mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari perusahaan teknologi raksasa serta dana yang didukung pemerintah untuk mengembangkan model dan alat berbasis AI.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved