Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pentagon Tangguhkan Pengiriman Rudal Patriot dan Amunisi ke Ukraina, Ini Alasannya

Pentagon hentikan pengiriman rudal Patriot dan amunisi presisi ke Ukraina karena persediaan menipis, memicu kecemasan Kongres.

Tangkapan layar X (sebelumnya Twitter) Menteri Pertahanan Pete Hegseth
PETE HEGSETH - Tangkapan layar X (sebelumnya Twitter) Menteri Pertahanan Pete Hegseth yang diambil pada Selasa (6/5/2025) memperlihatkan video Hegseth pada Senin (5/5/2025) yang memerintahkan pengurangan setidaknya 20 persen dalam jumlah jenderal dan laksamana bintang empat di militer AS. Pentagon Hentikan Sejumlah Bantuan Militer untuk Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menghentikan pengiriman sejumlah rudal pertahanan udara Patriot dan amunisi presisi ke Ukraina.

Kebijakan ini diambil menyusul kekhawatiran bahwa stok senjata AS kini menipis.

Keputusan untuk menangguhkan pengiriman diprakarsai Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, Elbridge Colby.

Ia menginstruksikan peninjauan internal terhadap persediaan amunisi, yang mengungkap penurunan drastis pada peluru artileri, rudal pertahanan udara, dan amunisi presisi.

Menurut Politico, penangguhan ini sebenarnya diputuskan awal Juni, tapi baru diterapkan sekarang.

Barang-barang yang tertahan termasuk rudal untuk sistem pertahanan udara Patriot, peluru artileri presisi, Hellfire, hingga amunisi untuk F-16 dan drone Ukraina.

Pentagon khawatir level persediaan ini tidak cukup untuk kebutuhan dalam negeri dan sekutu lain seperti Israel.

Seorang pejabat menyebut Departemen Pertahanan bahkan menyiapkan memo untuk mengalihkan sebagian amunisi penting kembali ke AS atau Israel.

Sejak invasi Rusia pada 2022, Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan militer senilai lebih dari 60 miliar dolar AS ke Ukraina.

Termasuk sistem pertahanan udara Patriot yang terkenal efektif menangkis rudal dan drone Rusia.

Namun kini Pentagon menganggap beberapa kategori amunisi sudah masuk tingkat kritis sejak Februari.

Baca juga: Akhirnya Ngaku, Israel Diam-diam Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina

Laporan menyebut penggunaan rudal Patriot juga meningkat di kawasan lain seperti Yaman.

Kekhawatiran dari Kongres AS

Keputusan ini memicu kecemasan di Kongres AS.

Anggota DPR Marcy Kaptur menegaskan sistem buatan AS seperti Patriot menyelamatkan nyawa di Ukraina setiap hari.

"Jika laporan ini benar, maka tindakan Colby akan mengakibatkan kematian banyak warga sipil dan militer Ukraina," katanya dikutip Politico.

Pentagon belum memastikan apakah penangguhan ini bersifat sementara atau akan berlangsung lama.

Sementara itu, pemerintahan Trump belum meminta dana bantuan tambahan untuk Ukraina, meski masih ada sisa paket bantuan era Biden yang bisa menopang beberapa bulan ke depan.

Langkah ini mengingatkan pada keputusan pemerintahan Trump sebelumnya yang menahan dana keamanan Ukraina pada 2019, yang sempat diputuskan melanggar Undang-Undang Pengawasan Penahanan oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah.

Gedung Putih: Utamakan Kepentingan Amerika

Gedung Putih membela keputusan ini. Wakil Sekretaris Pers Anna Kelly mengatakan peninjauan dilakukan untuk memastikan kepentingan Amerika tetap diutamakan.

“Kekuatan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tetap tidak perlu dipertanyakan lagi — tanyakan saja pada Iran,” ujarnya, dikutip dari TASS.

Ukraina Hadapi Serangan Terbesar Rusia

Keputusan ini muncul saat Ukraina menghadapi salah satu gelombang serangan udara terbesar sejak perang dimulai.

Akhir pekan lalu, Rusia menembakkan 477 drone dan 60 rudal ke berbagai sasaran. Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 249 di antaranya.

Baca juga: Tentara Rusia Luncurkan Rudal Kh-31P dan Drone untuk Memburu Sistem Rudal Patriot di Kyiv

Presiden Volodymyr Zelensky sendiri baru bertemu Presiden Trump di sela KTT NATO di Belanda.

Trump mengatakan akan mempertimbangkan pengiriman tambahan sistem Patriot meski saat ini Pentagon justru membekukan beberapa pengiriman.

"Mereka memang ingin memiliki rudal antirudal... sangat sulit untuk mendapatkannya," kata Trump di Den Haag, dilansir New York Times.

Pakar Peringatkan Risiko Besar

Tom Karako, pakar pertahanan rudal dari CSIS, menilai penangguhan ini menyoroti celah serius dalam pertahanan Ukraina.

“Pertahanan udara tidak akan memenangkan peperangan bagi Anda. Namun ketiadaan pertahanan udara akan membuat Anda kalah dengan cepat,” katanya.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved