Donald Trump Ancam Deportasi Elon Musk, Analisis Pakar Peluang Elon Musk Dideportasi ke Afrika

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Perselisihan Elon Musk dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kian meruncing.

Bahkan Donald Trump mengomentari kemungkinan mendeportasi miliarder kelahiran Afrika Selatan itu.

Ketika ditanya tentang kemungkinan itu pada hari Selasa (1/7/2025), Trump berkata "kita harus mempertimbangkannya."

Perdebatan kembali memanas akibat kritik Elon Musk baru-baru ini terhadap usulan anggaran presiden AS, yang disebutnya "One Big Beautiful Bill" . 

CEO Tesla ini menyebut paket fiskal itu "gila".

Dia  mengatakan hal itu akan menaikkan pagu utang AS hingga mencapai rekor $5 triliun.

Trump bahkan mengancam akan menghukum anggota parlemen yang memberikan suara mendukung paket fiskal tersebut di Senat (Parlemen) AS. 

Sebagai imbalannya, presiden Trump mengancam akan memotong subsidi miliaran dolar yang diterima perusahaan Musk dari pemerintah federal. 

"Saya pikir kita harus mengadu DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah) dengan Elon. Tahukah Anda apa itu DOGE? DOGE adalah monster yang dapat kembali dan memakan Elon. Bukankah itu mengerikan?" kata Trump. 

Lalu Mungkinkah Musk dideportasi?

Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan dan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1992.

Miliarder tersebut adalah warga negara Amerika yang dinaturalisasi.

Ini berarti ia memperoleh kewarganegaraan setelah mengikuti prosedur imigrasi yang sah.

Vinícius Bicalho, seorang pengacara dan profesor hukum imigrasi pascasarjana , menjelaskan kepada CNN bahwa seorang warga negara Amerika, berdasarkan naturalisasi atau kelahiran, tidak dapat dideportasi,  baik karena perbedaan politik, perselisihan pribadi, kritik publik atau alasan lainnya. 

Hal ini terjadi karena Konstitusi Amerika menetapkan dalam Amandemen ke-14 bahwa semua warga negara dilindungi secara setara di bawah hukum.