Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Kepala IAEA Rafael Grossi Dilarang Masuk ke Lokasi Nuklir Iran setelah Dituduh Jadi Mata-mata Israel

Kepala Pengawas Nuklir PBB (IAEA) Rafael Grossi dilarang masuk ke Iran. Ia dituduh 'pengkhianat' dalam pernyataannya yang mendorong serangan Israel.

|
Instagram/@grossirafaelmariano
KEPALA IAEA GROSSI - Foto diambil dari Instagram Rafael Grossi, Minggu (29/6/2025), memperlihatkan Kepala pengawas nuklir PBB (IAEA) Rafael Grossi hadir dalam acara IAEA Ministerial pada 26 November 2024. Pada 29 Juni 2025, Iran dikabarkan melarang Rafael Grossi memasuki fasilitas nuklir Iran karena ia dituduh sebagai mata-mata Israel yang mendorong serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025. 

Namun, Iran saat ini telah menangguhkan kerja sama dengan IAEA dan melarang Rafael Grossi memasuki Iran.

Sementara itu, belum diketahui apakah Iran berhasil merelokasi sebagian atau seluruh persediaan uranium yang diperkayanya yang diperkirakan mencapai 408,6 kilogram sebelum serangan AS pada 22 Juni 2025.

Uranium yang dimaksud diperkaya hingga 60 persen, yaitu di atas tingkat untuk penggunaan sipil tetapi di bawah tingkat untuk senjata. 

Bahan tersebut, jika dimurnikan lebih lanjut, secara teoritis akan cukup untuk menghasilkan lebih dari sembilan bom nuklir.

AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow dengan meluncurkan bom GBU-57 pada 22 Juni 2025.

Iran membalas serangan tersebut ke pangkalan militer AS di Al-Udeid, Qatar pada 23 Juni, yang disusul dengan pengumuman gencatan senjata oleh Donald Trump pada 24 Juni, mengakhiri perang selama 12 hari antara sekutu AS, Israel, melawan Iran.

Sebelumnya, Israel memulai serangannya terhadap Iran pada 13 Juni 2025 dengan klaim untuk menghilangkan program nuklir Iran.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved