Kunjungan Presiden Ke Luar Negeri
Cerita Mahasiswa Indonesia di Balik Suksesnya Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia
Intip peran aktif WNI khususnya mahasiswa dalam memperlancar agenda Presiden Prabowo dalam kunjungannya ke St. Petersburg, Rusia.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
Dengan pertimbangan, kemampuan bahasa dan kemampuan teknis lapangan yang sangat baik.
Sehingga, mayoritas mahasiswa yang membantu adalah mahasiswa tingkat akhir/S2/S3 yang sudah lama tinggal di Rusia.
"Sebagai bagian dari tim advance/tim inti Sekretariat Presiden, kami membantu dalam setiap komunikasi dan koordinasi kepada staf lokal menggunakan keahlian bahasa Rusia. Kami diikutsertakan sedari awal. Mulai dari survei bandara ketibaan dan keberangkatan, kamar Presiden, Istana Konstatinovskiy, keadaan mobil Aurus, hingga kondisi makanan dan keseharian Presiden selama di hotel dan St. Petersburg. Jujur ini pengalaman yang sangat asyik dan tak terlupakan,” tutur Teguh Imanullah, salah satu volunteer-translator yang ikut serta dalam kunjungan Presiden kepada Tribunnews, Jumat (27/6/2025).
“Dan jangan lupa mampir di St. Petersburg lagi untuk Bapak Presiden,” sambung dia.

Selain itu, Andre Septiyanto selaku Ketua Diaspora Indonesia di St. Peterburg juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa dan tim advance Sekretariat Presiden sangat terbantu dengan adanya dukungan mahasiswa.
Berikutnya tak kalah menarik adalah perbantuan untuk makanan Presiden yang salah satunya adalah Rumah Makan ‘Kalpataru’.
Sebuah rumah makan pertama Indonesia di Rusia yang pemilik dan seluruh konsepnya ‘asli Indonesia’.
Mulai dari disain interior, musik pengiring hingga personil dapur.
Arief Santoso selaku alumni dari St. Petersburg State University of Industrial Technologies and Design sekaligus sebagai pemilik restoran ini merasa sangat bangga turut ikut serta menyukseskan kunjungan bersejarah Presiden RI.
"Sebagai restoran Indonesia pertama di St. Petersburg, kami bangga bisa menginisiasi projec ini. Dengan adanya kunjungan Presiden, kiranya pemerintah bisa memberikan perhatian lebih kepada UMKM Indonesia yang berada di luar negeri agar kita bersama dapat memperkenalkan dan memperkuat gastronomi dan budaya Indonesia kepada masyarakat lokal Rusia,” ucap Arief Santoso.
Tim Kalpataru sendiri melambangkan kolaborasi unik antara orang Indonesia dan Rusia serta mencerminkan contoh nyata ‘people-to-peole contact diplomacy’ yang beranggotakan Nikolay Ivanov (Stakeholder), Daria Andreeva (Stakeholder), Elisabeth Rastiana Kovalova (Head Chef), Bilqist Hurin Firdaus (Assistant Chef), Raffy Ragahanda, Muhammad Faris Ashari, Muhammad Abid Syakur – mahasiswa Indonesia di Peter the Great St. Peterburg Polytechnic University sekaligus sebagai Assistant Chef, Steward dan Butcher.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.