5 Fakta Jepang Eksekusi Mati Pria yang Bunuh dan Mutilasi 9 Korbannya
Pertama sejak 2022, Jepang mengeksekusi pria yang membunuh dan memutilasi 9 korban yang ditemuinya lewat Twitter.
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh dan memutilasi sembilan orang di apartemennya, dieksekusi pada Jumat (27/6/2025), Kementerian Kehakiman Jepang mengumumkan, mengutip laporan Associated Press.
Berikut 5 fakta mengenai eksekusi ini.
1. Kronologi Kasus
Pria bernama Takahiro Shiraishi (34), yang dikenal dengan julukan "Twitter Killer", dijatuhi hukuman mati pada tahun 2020 atas aksi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukannya pada tahun 2017.
Shiraishi juga dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual terhadap para korban perempuan.
Kebanyakan dari mereka merupakan individu yang sempat mengunggah pikiran untuk bunuh diri melalui media sosial.
Menurut penyidik, Shiraishi mendekati para korban melalui Twitter, dengan menawarkan bantuan untuk mengakhiri hidup mereka.
Ia kemudian melakukan pelecehan seksual dan membunuh delapan perempuan, termasuk di antaranya remaja, serta satu pria yang merupakan pacar salah satu korban wanita, agar tidak melaporkannya.
Polisi menangkap Shiraishi setelah menemukan jasad sembilan korban dalam peti penyimpanan dingin di apartemennya.

2. Eksekusi Tanpa Pemberitahuan Publik
Shiraishi menjalani hukuman gantung di Rumah Tahanan Tokyo, dalam eksekusi yang dilakukan secara rahasia.
Seperti lazimnya di Jepang, tidak ada pengumuman publik sebelum eksekusi dilaksanakan.
Mengutip US News, Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki, yang menandatangani perintah eksekusi, menyatakan keputusan diambil setelah pemeriksaan cermat terhadap kasus dan motif pelaku, yang dinilai sangat egois dan telah menimbulkan guncangan besar di masyarakat Jepang.
Baca juga: WNI Penopang Lansia di Jepang Ditangkap karena Mengemudi Tanpa SIM dan Gunakan Dokumen Palsu
3. Kejahatan Rendah, tapi Bunuh Diri Tinggi
Jepang dikenal memiliki tingkat kejahatan yang relatif rendah, namun juga memiliki tingkat bunuh diri yang tinggi dibandingkan negara maju lainnya.
Setelah sempat menurun, angka bunuh diri kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena dampak psikologis dari pandemi COVID-19.
Kasus Shiraishi sempat menjadi sorotan tajam publik dan media, karena ia menargetkan orang-orang rentan secara emosional melalui dunia maya.
4. Eksekusi Mati Pertama Sejak 2022
Eksekusi Shiraishi adalah yang pertama dilakukan sejak Juli 2022, ketika seorang pria dihukum mati karena melakukan penusukan massal di distrik perbelanjaan Akihabara, Tokyo, pada 2008.
Sumber: TribunSolo.com
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
Menelan Rekor Rossi, Marquez Tulis Ulang Sejarah Sisa Balapan saat Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
700 Poin Marc Marquez di MotoGP 2025 Bukan Mission Impossible, Pecahkan Rekor Pribadi 11 Tahun |
![]() |
---|
Kronologi Penemuan Dua Mayat Petani di Kebun Alpukat Singkawang yang Diduga Korban Pembunuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.