Situs Reservasi Akomodasi Online Ditegur Pemerintah Jepang karena Banyak Keluhan Masyarakat
Agoda mengumumkan langkah-langkah kepada Badan Pariwisata Jepang pada bulan April 2025, tetapi masalahnya tetap tidak hilang di bulan Juni ini
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Agoda yang melayani permintaan reservasi online dari masyarakat, kemarin (23/6/2025) mendapat teguran keras dari pemerintah Jepang khususnya dari Badan Pariwisata Jepang dan meminta agar segera melakukan perbaikan pelayanannya.
"Badan Pariwisata Jepang telah meminta perusahaan Jepang Agoda yang mengoperasikan situs reservasi akomodasi online Agoda untuk meningkatkan operasinya pada bulan Maret, dengan alasan masalah yang sering terjadi dengan wisatawan, seperti kamar yang dipesan tidak diamankan," ungkap sumber Tribunnews.com di badan tersebut.
"Agoda mengumumkan langkah-langkah kepada Badan Pariwisata Jepang pada bulan April 2025, tetapi masalahnya tetap tidak hilang di bulan Juni ini, ungkapnya lagi.
"Jika tidak ada perbaikan drastis, dapat menyebabkan sanksi administratif," tekannya.
Menurut hotel-hotel besar, ada banyak masalah ketika inbound (pengunjung ke Jepang) yang telah membayar biaya akomodasi dan melakukan reservasi hanya menemukan bahwa kamar belum diamankan sampai mereka tiba di hotel atau ryokan.
Baca juga: WNI Penopang Lansia di Jepang Ditangkap karena Mengemudi Tanpa SIM dan Gunakan Dokumen Palsu
Dalam kasus lain, telah ditemukan bahwa informasi akomodasi seperti tanggal reservasi dan tipe kamar berbeda dari yang dijual hotel.
Seorang warga Jepang, Yoshiko, yang mem booking lewat Agoda mengungkapkan kepada Tribunnews.com.
"Apa yang dibooking suka lain dengan kenyataan. Misalnya diminta kamar tanpa rokok bed besar ternyata kamarnya bau rokok bednya juga kecil," katanya.
Badan Pariwisata Jepang menentukan bahwa Agoda tidak mematuhi syarat dan ketentuan kontrak dengan pelanggan berdasarkan Undang-Undang Agen Perjalanan dan bahwa mereka gagal bayar.
Bahkan jika hotel mengambil langkah-langkah alternatif seperti ganti kamar atas permintaan Agoda, kemudian Agoda akan tetap gagal bayar.
Permintaan perbaikan bisnis tidak dipublikasikan karena bukan sanksi administratif.
Bukan hanya Agoda, booking online lain yang berasal dari luar Jepang juga mendapat sorotan keras saat ini dari badan tersebut karena mulai muncul komplain dari masyarakat Jepang.
"Paling baik booking online dari situs milik Jepang sendiri sehingga kalau ada permasalahan cepat diselesaikan mengingat semuanya berada di dalam Jepang dan target kunjungan juga di dalam Jepang," saran pejabat dari badan tersebut.
Kasus yang jelas terungkap dari jaringan hotel besar Toyoko Inn di Jepang.
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
Menelan Rekor Rossi, Marquez Tulis Ulang Sejarah Sisa Balapan saat Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
700 Poin Marc Marquez di MotoGP 2025 Bukan Mission Impossible, Pecahkan Rekor Pribadi 11 Tahun |
![]() |
---|
Jadwal MotoGP Jepang 2025: Panggung Marc Marquez Segel Gelar Juara Dunia MotoGP ke-7 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.