Media Iran Ungkap Rafael Gross yang Provokasi Israel Serang Iran, Siapa Dia?

Ia mencatat bahwa Grossi terlambat mengakui tidak adanya bukti—setelah sebuah resolusi disusun dan sebuah serangan dilakukan.

“Anda mengaburkan kebenaran ini dalam laporan Anda yang benar-benar bias,” tulis Baghaei.

Yang kemudian dimanfaatkan oleh Israel untuk melancarkan perang agresi terhadap Iran.

Kontroversi ini juga menarik perhatian pada isu yang lebih luas dan lebih sistemik: kerentanan lembaga internasional terhadap agenda politik negara-negara kuat.

Bagi Iran, ini bukan pertama kalinya IAEA dituduh soal pengayaan uranium.

Awal bulan ini, Tehran Times mengungkapkan bahwa Iran telah menemukan dokumen sensitif terkait IAEA di wilayah pendudukan—dokumen yang mencakup komunikasi rahasia antara Tehran dan Badan tersebut.

Menurut sumber-sumber Tehran Times, dokumen-dokumen ini mungkin tidak diperoleh melalui spionase, tetapi diserahkan melalui cara-cara yang kurang rahasia.

Seperti yang dikatakan salah satu sumber: "Ini hanya akan mengonfirmasi apa yang telah lama kami duga—bahwa IAEA bukan sekadar badan teknis, tetapi instrumen politik di tangan-tangan tertentu."

Implikasi dari pelanggaran semacam itu sangat luas.

Iran telah mengisyaratkan bahwa pihaknya mungkin akan mengurangi kerja sama dengan Badan tersebut, mungkin kembali ke tingkat keterlibatan pra-JCPOA.

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) memperingatkan bahwa politisasi yang berkelanjutan dan kurangnya rasa terima kasih atas transparansi Iran dapat mengakibatkan perubahan kebijakan.

Sementara itu, Grossi mendesak semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan. 

Ia menekankan bahwa Iran masih diharapkan untuk memberi tahu Badan tersebut tentang setiap transfer bahan nuklir antar fasilitas, dan mengakui bahwa tingkat kerusakan penuh pada situs pengayaan Fordow—yang terkena serangan Israel—masih belum diketahui.

Namun, pejabat Iran tetap sangat tidak puas.