Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Media Iran Ungkap Rafael Gross yang Provokasi Israel Serang Iran, Siapa Dia?

Pejabat Iran memandang rangkaian peristiwa ini bukan sebagai kebetulan, tetapi sebagai konsekuensi.

Editor: Hasanudin Aco
/Akbar Permana/Tribunnews
3 SITUS NUKLIR IRAN - Kondisi 3 Situs Nuklir Iran, Isfahan, Fordow dan Natanz luluh-lantah usai diserang AS. (Infografis/Akbar Permana/Tribunnews) 

 

TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat (AS) telah menimbulkan pertanyaan serius tentang peran lembaga pengawas nuklir internasional.

Media Iran Tehran Times mengatakan pangkal persoalan perang Iran Vs Israel yang melibatkan AS adalah Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)

"Laporan IAEA memicu perdebatan diantara para analis karena cenderung dipolitisasi," demikian media menurunkan laporannya pada Selasa (24/6/2025). 

Ketegangan antara Iran dan IAEA telah memanas selama bertahun-tahun, tetapi perkembangan terkini telah membawanya ke titik puncak.

Menjelang serangan pertama Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025) lalu, laporan IAEA menyebutkan tingkat pengayaan uranium di Iran "tinggi".

Ternyata laporan ini yang dijadikan rujukan oleh Israel untuk menyerang Iran.

Namun Grossi kemudian mengklarifikasi dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa IAEA tidak menemukan bukti adanya "upaya sistematis" oleh Iran untuk membangun senjata nuklir.

Masalahnya pengakuan Grossi ini muncul beberapa hari setelah Iran diserang Israel.

Laporan tersebut dikutip untuk mendukung resolusi yang dirancang oleh E3 dan AS di Dewan Gubernur IAEA.

Sebuah resolusi yang menuduh Iran tidak patuh dan dapat dikatakan meletakkan dasar, secara diplomatis untuk apa yang terjadi segera setelahnya.

Pejabat Iran memandang rangkaian peristiwa ini bukan sebagai kebetulan, tetapi sebagai konsekuensi.

Amir Saeid Iravani, duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB yang berisi penolakan keras terhadap tindakan "selektif, politis, dan diskriminatif" pimpinan IAEA terhadap program nuklir damai Iran.

Surat tersebut menekankan penyimpangan yang konsisten dari prinsip-prinsip dasar lembaga tersebut: netralitas, profesionalisme, dan objektivitas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengunggah di media sosial Kamis lalu, menanggapi langsung komentar Grossi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved