Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Berbagai Manuver Politik dan Militer Amerika Serikat Hingga Hari ke-12 Perang Israel Vs Iran

Berbagai manuver baik politik maupun militer dilakukan negara yang saat ini dipimpin Presiden Donald Trump itu mengindikasikan AS punya peran besar

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews
AMERIKA SERANG IRAN - Grafis AS menyerang situs nuklir di Iran. Di tengah intensitas konflik Israel dan Iran, AS juga menunjukkan sejumlah manuver militernya. Militer AS melakukan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yaknk Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu (21/6/2025) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki hari ke-12 perang antara Israel dan Iran pada Selasa (24/6/2025) hari ini, Amerika Serikat (AS) adalah salah satu pihak yang terlibat aktif dalam dinamika perang tersebut.

Berbagai manuver baik politik maupun militer dilakukan negara yang saat ini dipimpin Presiden Donald Trump itu mengindikasikan AS punya peran besar dalam menentukan alur perang terbuka yang dimulai dari serangan militer Israel kepada sejumlah fasilitas nuklir, pejabat militer, dan ilmuwan nuklir Iran pada Jumat (13/6/2025) lalu.

Baca juga: Iran Mengatakan 6 Rudal Hantam Pangkalan Amerika Serikat di Qatar, Tak Ada Korban yang Dilaporkan

Berikut ini sejumlah catatan yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber terkait hal tersebut.

Baca juga: Wakil Presiden AS JD Vance Klaim Iran Kini Tak Lagi Mampu Membuat Senjata Nuklir

Manuver Politik

Terkini, Trump mengumkan gencatan senjata total dan penuh antara Israel dan Iran.

Pengumuman itu disampaikan Trump lewat media sosial pada Senin (23/6/2025) pukul 19.00 waktu setempat.

Dalam gencatan senjata tersebut, Trump disebut melibatkan Perdana Menteri Qatar untuk bernegosiasi dengan Iran.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani disebut telah mendapatkan persetujuan dari Iran terkait gencatan senjata tersebut.

Trump juga dilaporkan telah berkomunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata tersebut.

Sementara itu Wakil Presiden AS JD Vance, Sekretaris Luar Negeri Marco Rubio, dan Utusan Khusus untuk urusan tersebut Steve Witkoff disebut berkomunikasi secara langsung dan tidak langsung dengan pihak Iran.

Vance dalam wawancaranya dengan Fox News beberapa saat setelah pengumuman Trump itu tidak menjawab secara gamblang ketika ditanya di mana persisnya uranium Iran yang dianggap bisa digunakan untuk membuat senjata nuklir itu berada sekarang.

Vance mengatakan yang terpenting adalah pihaknya telah menghancurkan program nuklir Iran dan melenyapkan kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dalam serangan militer AS ke tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan Sabtu (21/6/2025) lalu.

Pada Kamis (19/6/2025) lalu, Trump mengatakan melalui Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt memberi waktu dua pekan sebelum memutuskan untuk membantu atau tidak membantu Israel menyerang situs nuklir Fordow Iran.

Namun, dua hari setelahnya pada Sabtu (21/6/2025) militer AS menyerang tiga situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Setelahnya, Trump juga mengancam Iran untuk tidak melakukan serangan balasan kepada pihaknya atas serangan tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved