Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

10 Negara dengan Pangkalan Militer Terbanyak dan Terkuat di Luar Wilayahnya, Israel Kalah dari Iran

Adapun pangkalan militer di luar wilayah negara menjadi indikator penting kekuatan dan pengaruh global suatu negara, berikut 10 negara di antaranya

JNN
10 PANGKALAN MILITER - Pembangunan Pangkalan militer AS di Henoko Okinawa, Jepang. Adapun pangkalan militer di luar wilayah negara menjadi indikator penting kekuatan dan pengaruh global suatu negara, berikut 10 negara di antaranya 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan balasan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Doha, Qatar pada menjadi pengingat agresi militer bisa dilakukan tanpa harus menyerang langsung pusat militer negara lainnya.

Seperti diberitakan, Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer AS di Qatar pada Senin (23/6/2025).

Iran menyatakan, serangan tersebut merupakan serangan balasan setelah pasukan Donald Trump menggempur tiga fasilitas nuklir Teheran, Minggu (22/6/2025) lalu.

Diketahui, pangkalan militer di luar wilayah negara menjadi indikator penting kekuatan dan pengaruh global suatu negara.

Berdasarkan data dari World Population Review, Insider Monkey, dan Yahoo Finance, berikut adalah 10 negara dengan jumlah pangkalan militer terbanyak, terkuat, dan terbesar di luar wilayahnya, beserta status pangkalan tersebut:

1.Amerika Serikat

Jumlah pangkalan: 750 di 80 negara

Pangkalan utama: Ramstein Air Base (Jerman), Camp Humphreys (Korea Selatan), Al Udeid Air Base (Qatar)

Status: Pangkalan ini mencakup instalasi besar dengan lebih dari 200 personel dan nilai aset di atas $10 juta (60 persen), serta pangkalan kecil atau “lily pads” (40 persen).

AS memiliki kehadiran militer terbesar di Jepang (120 pangkalan), Jerman (119), dan Korea Selatan (73). Pangkalan ini mendukung operasi global, termasuk di Timur Tengah, Eropa, dan Asia.

2. Inggris

Baca juga: Iran Dituduh Langgar Gencatan Senjata, Israel Ancam Serang Balik: Teheran Akan Gemetar

Jumlah pangkalan: 145 di 42 negara

Pangkalan utama: Akrotiri dan Dhekelia (Siprus), Falkland Islands, Gibraltar

Status: Banyak pangkalan berada di wilayah teritori Inggris seperti Kepulauan Falkland dan British Indian Ocean Territory (Diego Garcia, 7 pangkalan). Inggris juga memiliki 17 pangkalan di Siprus, 16 di Oman, dan 15 di Arab Saudi, serta kehadiran signifikan di Afrika.

3. Rusia

Jumlah pangkalan: 21 di 10 negara

Pangkalan utama: Tartus (Suriah), pangkalan di Armenia, Belarus, Kazakhstan

Status: Sebagian besar pangkalan berada di negara bekas Uni Soviet seperti Armenia (3 pangkalan), Belarus (3), dan Kazakhstan (3). Rusia memperluas pengaruhnya di Afrika, dengan rencana pangkalan di Sudan dan Republik Afrika Tengah (10.000-15.000 personel).

Diperkirakan 240 personel Korea Utara berkumpul di pangkalan militer Rusia di Khabarovsk pada 16 Oktober.
Diperkirakan 240 personel Korea Utara berkumpul di pangkalan militer Rusia di Khabarovsk pada 16 Oktober. (Badan Intelijen Nasional Korea Selatan)

4. Prancis

Jumlah pangkalan: 13 di 8 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Senegal, Mali, Chad, Djibouti

Status: Pangkalan Prancis terkonsentrasi di negara-negara berbahasa Prancis di Afrika, berakar dari tradisi kolonial. Djibouti menjadi salah satu pangkalan strategis dengan 1 pangkalan utama.

5. Turki

Jumlah pangkalan: 10 di 4 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Irak, Siprus Utara (30.000-40.000 personel)

Status: Turki memiliki kehadiran militer kuat di Afrika, Asia, Timur Tengah, dan Eropa Timur, dengan fokus pada Siprus Utara (5 pangkalan) dan Irak (4 pangkalan).

6. India

Jumlah pangkalan: 5 di 4 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Tajikistan, Mauritius, Bhutan, Madagaskar

Status: India memiliki sejumlah kecil pangkalan untuk mendukung kepentingan strategis di Asia Selatan dan Samudra Hindia, termasuk pangkalan di Tajikistan (1) dan Mauritius (1).

7. China

Jumlah pangkalan: 3 di 3 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Djibouti, Kamboja, Tajikistan

Status: China memiliki kehadiran militer terbatas di luar wilayahnya, dengan pangkalan di Djibouti sebagai instalasi besar untuk mendukung operasi angkatan laut.

8. Iran

Jumlah pangkalan: 3 di 2 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Suriah, Irak

Status: Iran mengoperasikan pangkalan kecil untuk mendukung proksi militer di Timur Tengah, dengan kehadiran di Suriah (2 pangkalan) dan Irak (1).

9. Italia

Jumlah pangkalan: 3 di 3 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Djibouti, Somalia, UEA

Status: Italia memiliki kehadiran militer kecil di Afrika dan Timur Tengah untuk mendukung misi perdamaian dan keamanan, termasuk 1 pangkalan di Djibouti.

10. Jepang

Jumlah pangkalan: 2 di 2 negara

Pangkalan utama: Pangkalan di Djibouti, Kuwait

Status: Jepang memiliki pangkalan kecil untuk mendukung operasi anti-pembajakan di Teluk Aden, dengan 1 pangkalan di Djibouti dan 1 di Kuwait.

Keterangan Lainnya

Negara-negara lain yang memiliki pangkalan militer di luar wilayahnya, namun tidak masuk 10 besar, meliputi:

•    Arab Saudi: 2 pangkalan di 2 negara (Bahrain, Djibouti).

Memiliki pangkalan kecil di Timur Tengah untuk mendukung operasi regional.

•    Singapura: 2 pangkalan di 2 negara (Australia, AS).

Mengoperasikan fasilitas pelatihan seperti Exercise Wallaby di Australia.

•    Uni Emirat Arab: 2 pangkalan di 2 negara (Eritrea, Somalia).

Memiliki pangkalan kecil di Afrika dan Timur Tengah.

•    Status pangkalan bervariasi, mulai dari pangkalan permanen, fasilitas bersama dengan negara tuan rumah, hingga lokasi keamanan kooperatif (cooperative security locations).

Sementara itu, menurut laporan tahun 2012 oleh Stratfor Global Intelligence , sebuah firma konsultan strategi Amerika, Israel memiliki pangkalan militer di Eritrea untuk memantau aktivitas Iran di wilayah tersebut dan pengumpulan intelijen di Laut Merah.

Pangkalan tersebut terletak di kepulauan Dahlak di Eritrea. 

Adapun banyak pangkalan didirikan pasca-Perang Dunia II, Perang Dingin, atau Perang Melawan Terorisme, dengan tujuan proyeksi kekuatan, logistik, dan dukungan intelijen.

Pangkalan militer asing sering kali memicu ketegangan geopolitik dan menjadi sasaran kelompok militan, namun tetap menjadi alat strategis bagi negara-negara besar untuk menjaga pengaruh global.

Di sisi lain, meski beberapa negara memiliki sedikit pangkalan militer atau bahkan tak punya satupun, kerjasama serta hubungan politik luar negeri suatu negara bisa menjadi kekuatan untuk menambah kekuatan dalam misi agresi. 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved