Mantan Presiden Rusia Sebut Sekutu Iran Siap Transfer Nuklir, Siapa Saja Negara Pemilik Bom Atom?

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa negara sekutu Iran disebut siap memasok senjata nuklir ke Teheran.

Peringatan itu disampaikan oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Dikutip dari laporan media seperti FAS.org, Mediaite, Medvedev menyebut sejumlah negara sahabat Iran berpotensi langsung mentransfer hulu ledak nuklir.

Ini merupakan respons atas serangan udara Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025) dan Minggu (22/6/2025) kemarin.

Dmitry Medvedev mengatakan serangan AS di Fordow, Natanz, dan Isfahan tidak akan menghentikan ambisi nuklir Iran.

"Banyak negara siap mempersenjatai Iran dengan nuklir," kata Medvedev, seperti dimuat dalam laporan Jerusalem Post, TRT Global, dan Anews.

Jika dukungan itu benar-benar terjadi, peringatan Medvedev bisa jadi sinyal awal terbentuknya aliansi nuklir baru yang mengubah peta kekuatan global.

Realitas semacam ini dapat mempercepat perubahan peta kekuatan dunia dan memperbesar risiko konfrontasi bersenjata berbasis nuklir di kawasan.

Dunia kini menanti klarifikasi dari AS, Iran, dan negara-negara yang disebut terkait nuklir.

Dalam konteks peringatan Medvedev tersebut, sejumlah negara yang dikenal dekat dengan Iran dan memiliki kemampuan nuklir pun mulai jadi sorotan.

Dari sembilan negara yang secara resmi memiliki senjata nuklir, empat negara yang memiliki kedekatan strategis dengan Iran adalah: Rusia, Tiongkok, Pakistan, dan Korea Utara.

Baca juga: Sedang Trending di Medsos: dari Konflik Iran-Israel hingga Perang Dunia ke-3?

Berikut profil dan posisi masing-masing negara dalam dinamika nuklir global serta hubungannya dengan Iran:

1. Rusia

Jumlah hulu ledak: Sekitar 4.489 hulu ledak aktif dari total lebih dari 5.800, menjadikannya pemilik senjata nuklir terbesar di dunia, dikutip dari SIPRI.

Hubungan dengan Iran:

• Mitra strategis lama, terutama di bidang militer dan energi nuklir.
• Rusia membantu pembangunan reaktor nuklir Bushehr Iran.
• Menjadi pelindung utama Iran di Dewan Keamanan PBB.
• Baru-baru ini mengecam serangan AS sebagai pelanggaran hukum internasional dan menyatakan siap jadi mediator.

2. China

Diperkirakan memiliki 600 hulu ledak nuklir per SIPRI hingga Januari 2025, Hindustan Time dan Defence Security Asia melaporkan.