Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

30 Rudal Tomahawk Submarine dan 6 Bomber B-2 AS, Kala Fordow Iran Terlalu Dalam Buat Senjata Israel

Angkatan Laut AS meluncurkan 30 rudal Tomahawk dari submarine alias kapal selam ke sasaran di dalam wilayah Iran pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

DSA/Tangkap Layar
BOM PENGHANCUR BUNKER - Pesawat pengebom B-2 mengugurkan GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP). Bom ini dikenal sebagai bom penghancur bunker yang terletak puluhan meter di bawah tanah. 

30 Rudal Tomahawk Submarine dan 6 Bomber B-2 AS, Kala Fordow Iran Terlalu Dalam Buat Senjata Terberat Israel

 

TRIBUNNEWS.COM - Israel disebut-sebut kesulitan untuk menembus fasilitas nuklir Iran di Fordow.

Lokasi pengayaan nuklir Teheran itu diperkirakan lebih dalam dari Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Prancis.

Kondisi ini membuat Fordow hampir mustahil dihancurkan bahkan dengan senjata penembus bunker bawah tanah tercanggih milik Israel.

Baca juga: Blunder AS, Serangan ke Iran Terjadi Saat Pertahanan Israel Kritis: Cuma Bisa Cegat 65 Persen Rudal

Di situasi ini lah Amerika Serikat (AS) sekutu utama dan abadi Israel, turun tangan.

NBC News mengutip pernyataan pejabat pertahanan bahwa Angkatan Laut AS meluncurkan 30 rudal Tomahawk dari submarine alias kapal selam ke sasaran di dalam wilayah Iran pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

Mereka juga mengindikasikan kalau enam pesawat pengebom B-2 digunakan untuk menjatuhkan 12 bom penghancur bunker di lokasi Fordow di Iran.

Baca juga: Tujuh Pesawat Pengebom B-2 Spirit AS Kumpul di Pulau Diego Garcia, Persiapan Serang Iran?

Selain itu, ABC News mengutip sumber Israel yang mengatakan kalau Amerika Serikat dan Israel berlatih untuk serangan ini (terhadap fasilitas nuklir Iran) dalam latihan militer sekitar setahun yang lalu.

 Terletak jauh di pegunungan selatan Teheran, pabrik pengayaan uranium Fordow milik Iran tetap menjadi salah satu target paling sulit ditembus dalam program nuklir republik tersebut.

"Sejauh ini Fordow gagal ditembus kemampuan militer Israel," tulis ulasan situs militer dan keamanan DSA.

Hingga akhirnya AS turun tangan dan mengklaim kalau fasilitas itu bisa dinonaktifkan karena rusak parah.

Berkali-kali Israel gagal menembus Fordow meski telah berhasil menguasai wilayah udara Iran dalam serangkaian serangan militer baru-baru ini.

Kenyataannya, sebelum AS menyerang, pembangkit listrik tenaga nuklir Fordow tetap utuh dan beroperasi penuh karena perlindungan alaminya yang terletak jauh di bawah permukaan bumi.

"Fasilitas nuklir Iran di Fordow diperkirakan lebih dalam dari Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Prancis, membuatnya hampir mustahil dihancurkan bahkan dengan senjata penembus bunker bawah tanah tercanggih milik Israel," tulis ulasan DSA.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved