Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Fasilitas Nuklir Isfahan Iran Diserang Israel, Tak Ada Kebocoran Bahan Berbahaya, 4 Kota Jadi Target

Dalam serangan Israel ke fasilitas nuklir Isfahan Iran pada Sabtu (21/6/2025), dilaporkan tidak ada kebocoran bahan berbahaya.

Penulis: Nuryanti
Maxar Technologies
ISFAHAN HANGUS – Citra satelit dari Maxar Technologies, diambil pada 14 Juni 2025. Empat bangunan utama di fasilitas nuklir Isfahan mengalami kerusakan parah dan terbakar setelah menjadi sasaran serangan udara. Dalam serangan Israel ke fasilitas nuklir Isfahan Iran, dilaporkan tidak ada kebocoran bahan berbahaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Fasilitas nuklir Isfahan Iran menjadi sasaran Israel.

Hal ini sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars Iran, Sabtu (21/6/2025).

Dalam serangan Israel ini, dilaporkan tidak ada kebocoran bahan berbahaya.

Ledakan dilaporkan terjadi di Isfahan pada Sabtu pagi waktu setempat.

Iran mengatakan fasilitas nuklir itu sebelumnya diserang oleh Israel selama pertempuran saat ini.

Diberitakan Al Jazeera, Wakil Gubernur Isfahan telah memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan Israel hari ini di provinsi tersebut.

Pejabat itu mengatakan bahwa kota Lanjan, Mobarakeh, Shahreza, dan Isfahan menjadi sasaran.

Ia menambahkan bahwa lokasi nuklir di Isfahan juga menjadi sasaran.

Israel Serang Reaktor Air Berat Arak

Pada Jumat (20/6/2025), jet tempur Israel telah mengebom reaktor nuklir yang sedang dibangun di Iran tengah selama gelombang serangan udara pada hari ketujuh konflik antara kedua negara.

Militer Israel mengatakan mereka menargetkan segel inti reaktor air berat Arak untuk menghentikan penggunaannya untuk "pengembangan senjata nuklir".

Baca juga: Lihat Israel Unggul dalam Perang, Trump Sebut Akan Sulit Minta Mereka Stop Menggempur Iran

Dilansir BBC, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengonfirmasi reaktor tersebut terkena serangan dan tidak mengandung bahan nuklir.

Bahan bakar bekas dari reaktor air berat mengandung plutonium yang cocok untuk bom nuklir.

Iran - yang menyatakan program nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai - setuju berdasarkan kesepakatan tahun 2015 dengan negara-negara besar dunia untuk mendesain ulang dan membangun kembali Arak sehingga tidak dapat memproduksi plutonium tingkat senjata.

Tahun berikutnya, IAEA mengatakan Iran telah menghapus calandria atau inti reaktor Arak dan membuatnya "tidak dapat dioperasikan".

Laporan triwulanan terbaru pengawas nuklir global dari akhir Mei mengatakan pekerjaan konstruksi sipil kecil sedang berlangsung di reaktor, dan Iran mengharapkannya akan diresmikan tahun ini dan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved