Rangkuman Perang Iran-Israel Hari Ketujuh: Jumlah Korban Luka Serangan Iran ke Israel Jadi 137

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman perang Iran vs Israel hari ketujuh, Kamis (19/6/2025).

Pesawat AS Tersebar dari Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar

Pangkalan Udara Al Udeid di luar Doha, Qatar, mengalami pergerakan luar biasa.

Dikutip dari Al Jazeera, banyak pesawat militer yang biasanya berada di landasannya kini tampak tersebar, menurut laporan Associated Press.

Foto satelit yang diambil Rabu (18/6/2025) oleh Planet Labs PBC dan dianalisis AP menunjukkan landasan pangkalan tersebut tampak kosong.

Biasanya, pangkalan itu dipenuhi pesawat angkut, jet tempur, dan drone.

Militer AS belum memberikan keterangan resmi atas perubahan ini.

Langkah ini terjadi setelah kapal-kapal militer AS di Bahrain juga meninggalkan posisi semula.

Hal semacam ini kerap digunakan untuk mengurangi kerentanan terhadap serangan mendadak.

Kedutaan AS di Israel Perintahkan Staf Berlindung

Baca juga: Rudal Iran Menghantam Fasilitas Medis Israel, Rumah Sakit Soroka Luluh Lantak usai Serangan Balasan

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel memerintahkan stafnya untuk segera berlindung di tempat.

Perintah ini dikeluarkan menyusul meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Iran.

Dalam pernyataannya, kedutaan menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS sedang mengupayakan evakuasi warga AS dari Israel.

Kenya Desak Lindungi Kedutaan Usai Serangan Dekat Kantornya di Tel Aviv

Seorang diplomat senior Kenya mendesak semua pihak untuk menjaga keselamatan misi diplomatik.

Permintaan ini disampaikan setelah serangan di Ramat Gan, Tel Aviv, terjadi hanya beberapa ratus meter dari Kedutaan Besar Kenya.

“Gedung diplomatik harus dilindungi dari konflik bersenjata setiap saat,” ujar Korir Sing’Oei, pejabat Kemenlu Kenya, kepada Reuters.

Ia juga menyampaikan pesan dari Duta Besar Kenya untuk Israel, yang mengatakan staf kedutaan telah bekerja dari rumah dan dalam keadaan aman.

Jumlah Korban Luka Serangan Iran ke Israel Meningkat Jadi 137

Lembaga penyiaran publik Israel melaporkan bahwa jumlah korban luka akibat serangan Iran hari ini bertambah.

Sebanyak 137 orang terluka dan telah dievakuasi ke fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan.

IAEA: Tidak Ada Dampak Radiasi Setelah Reaktor Arak Dihantam

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan reaktor air berat Khondab, juga dikenal sebagai reaktor Arak, telah terdampak serangan.

Namun, karena reaktor tersebut tidak beroperasi dan tidak menyimpan bahan nuklir, IAEA memastikan “tidak ada dampak radiologis”.

Badan tersebut juga menyebut tidak memiliki informasi yang menunjukkan bahwa pabrik air berat di fasilitas itu terkena dampak.

Baca juga: Rincian Mesin Tempur AS yang Dikirim ke Timur Tengah saat Perang Iran-Israel: Jet hingga Kapal

Rusia Peringatkan AS: Intervensi di Iran Bisa Picu Eskalasi Mengerikan

Kremlin memperingatkan bahwa intervensi militer Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel bisa memicu “lingkaran eskalasi yang mengerikan”.

Pernyataan itu disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip kantor berita Interfax.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya masih mempertimbangkan langkah intervensi militer.

Ben-Gvir: Warga Israel yang Tonton Al Jazeera Harus Dilaporkan ke Polisi

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir kembali melontarkan pernyataan kontroversial soal Al Jazeera.

Dalam pernyataan langsung ke media, ia menyebut siapa pun yang menonton Al Jazeera di Israel harus dilaporkan ke polisi.

Menurutnya, kehadiran Al Jazeera menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

Pada Mei 2024, Israel telah melarang seluruh karyawan Al Jazeera bekerja di wilayahnya.

Otoritas Palestina juga mengambil langkah serupa sejak Januari, melarang Al Jazeera beroperasi di Tepi Barat.

China Evakuasi Ratusan Warganya dari Iran dan Israel

Pemerintah Tiongkok telah mengevakuasi lebih dari 1.600 warga negaranya dari Iran, dan ratusan lainnya dari Israel.

Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Guo Jiakun, dalam konferensi pers.

Beijing terus berkomunikasi dengan pihak Iran dan Israel serta menyerukan de-eskalasi konflik.

Menanggapi pernyataan Trump yang mempertimbangkan intervensi militer, Guo menegaskan Tiongkok menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional.

Ayatollah al-Sistani Peringatkan agar Iran Tidak Serang Pemimpinnya Sendiri

Baca juga: 10 Negara dengan Pengeluaran Militer Terbesar Dunia: Ada Israel yang Jor-joran Belanja Alutsista

Pemimpin Syiah tertinggi Irak, Ayatollah Besar Ali al-Sistani, mengeluarkan peringatan keras terkait situasi di Iran.

Ia mengatakan akan ada “konsekuensi mengerikan bagi kawasan” jika pemimpin politik dan agama tertinggi Iran menjadi sasaran.

Al-Sistani menyebut tindakan semacam itu hanya akan memperburuk penderitaan warga dan menciptakan kekacauan luas.

Ia mendesak masyarakat internasional untuk segera mendorong penyelesaian damai atas konflik yang terjadi.

IDF Bantah Gunakan Rumah Sakit Soroka untuk Kepentingan Militer

Militer Israel (IDF) menolak tuduhan bahwa Rumah Sakit Soroka digunakan untuk kepentingan militer.

Dikutip dari The Times of Israel, tuduhan tersebut sebelumnya disampaikan oleh media pemerintah Iran.

Dalam pernyataan berbahasa Persia yang ditujukan kepada publik Iran, IDF menyebut tuduhan itu sebagai “kebohongan”.

“Menyerang rumah sakit adalah kejahatan. Membuat-buat alasan tidak membenarkannya,” tegas IDF.

Soroka menjadi salah satu target rudal balistik Iran pagi ini dan mengalami kerusakan serius serta menimbulkan korban luka.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)