Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Misteri di Balik Ditembakkannya Rudal Sejjil Iran ke Israel, Mengapa Baru Diluncurkan Sekarang?

Iran akhirnya menembakkan rudal Sejjil-1 ke Israel. Muncul pertanyaan tentang alasan Iran baru mengeluarkannya sekarang.

|
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
X/Iran_in_India
RUDAL SEJJIL - Iran menembakkan rudal Sejjil-1 ke Israel pada hari Rabu, (18/6/2025). Muncul pertanyaan tentang alasan Iran baru mengeluarkannya sekarang. 

Rudal itu memiliki panjang 18 meter dan bisa membawa hulu ledak sekitar 700 kg.

Sejjil-1 menggunakan bahan bakar padat sehingga waktu peluncurannya lebih cepat. Rudal itu juga memiliki mobilitas dan mobilitas lebih baik sehingga punya peluang leih besar untuk lolos dari sistem pertahanan musuh.

Pengerahan Sejjil-1 bisa menjadi titik balik dalam perang Israel-Iran. Rudal itu memungkinkan Iran bisa menyerang Israel tanpa harus meluncurkan rudal dari wilayah proksi-proksinya, misalnya Hizbullah di Lebanon atau milisi di Suriah dan Irak.

Iran masih menyimpan senjata terhebatnya

Para pakar mengatakan Iran memiliki senjata-senjata sangat ampuh dan belum digunakan untuk menyerang Israel.

Yedioth Ahronoth, media besar Israel, menyampaikan bahwa para mantan pejabat militer meyakini Iran punya rudal balistik yang bisa menggendong hulu ledak seberat lebih dari satu ton. Di samping itu, Iran punya rudal balistik canggih yang cepat dan begitu susah ditangkis.

Menurut para eks pejabat itu, Iran baru akan mengerahkan senjata-senjata terbaiknya pada penghujung perang.

Baca juga: Bagaimana Rudal Iran Bisa Tembus Iron Dome dan Pertahanan Udara Canggih Israel?

Mereka meyakini Israel akan memerlukan waktu yang amat lama untuk melumpuhkan program nuklir Iran jika tidak dibantu dengan bom penghancur bunker buatan Amerika Serikat (AS). 

Israel disebut hanya bisa menghancurkan lapisan pertahanan satu demi satu, tidak secara sekaligus. Selain itu, ada ribuan fasilitas nuklir yang tersebar di wilayah Iran yang amat luas itu.

"Wilayah Iran luas dan ada 5.000 hingga 10.000 target relevan, yakni sistem pertahanan udara, rudal balistik, dan pos komando, sehingga memerlukan waktu lama, dan bahkan hasilnya mungkin tidak optimal," kata seorang pakar Barat.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved