Konflik Iran Vs Israel
Militer AS Pindahkan Sejumlah Pesawat dan Kapal Dari Pangkalan di Timur Tengah
Militer Amerika Serikat (AS) telah memindahkan beberapa pesawat dan kapal dari pangkalan di Timur Tengah yang rentan terhadap potensi serangan Iran.
Ketika ditanya wartawan apakah Trump telah memutuskan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, Trump memberikan jawaban yang ambigu.
“Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya," kata Trump, seperti dikutip dari The Wall Street Journal pada Rabu (19/06/2025).
Trump kemudian mengulang tuntutannya agar Iran menyerah tanpa syarat.
“Minggu depan akan sangat penting, mungkin kurang dari seminggu.” tambahnya.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya telah menegaskan kalau Iran tidak akan menyerah terhadap serangan dan ancaman Israel-AS.
Ia juga memperingatkan kalau intervensi militer AS akan membawa konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki.
AS sendiri telah memperkuat pasukan militernya di Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.
Kapal perang Angkatan Laut AS yang ketiga telah memasuki Laut Mediterania Timur, dan kelompok tempur kapal induk AS yang kedua kini sedang menuju Laut Arab.
Meskipun Kementerian Pertahanan AS mengatakan penambahan pasukan tersebut murni bersifat defensif, namun langkah tersebut dapat memperkuat posisi AS jika Presiden Trump memutuskan untuk bergabung dengan Israel menyerang Iran.
Di sisi lain, konflik antara Israel dan Iran terus meningkat, dengan kedua belah pihak saling melancarkan serangan.
Menurut organisasi non-pemerintah (NGO) Human Rights, jumlah korban tewas di Iran telah mencapai lebih dari 450 orang.
Sementara itu 24 warga Israel dilaporkan tewas akibat serangan Iran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.