Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Militer AS Pindahkan Sejumlah Pesawat dan Kapal Dari Pangkalan di Timur Tengah

Militer Amerika Serikat (AS) telah memindahkan beberapa pesawat dan kapal dari pangkalan di Timur Tengah yang rentan terhadap potensi serangan Iran.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
khaberni/tangkap layar
RUDAL IRAN - Penampakan rudal-rudal Iran di langit Tel Aviv, Israel pada Sabtu (14/6/2025). Militer Amerika Serikat (AS) telah memindahkan beberapa pesawat dan kapal dari pangkalan di Timur Tengah yang rentan terhadap potensi serangan Iran. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Militer Amerika Serikat (AS) telah memindahkan beberapa pesawat dan kapal dari pangkalan di Timur Tengah yang rentan terhadap potensi serangan Iran.

Pangkalan Udara Al Udeid menjadi instalasi militer AS terbesar di Timur Tengah yang terletak di padang pasir sisi luar Doha.

Langkah ini terjadi saat Presiden AS Donald Trump membuat dunia menebak apakah AS akan bergabung dalam agresi Israel terhadap situs nuklir dan rudal Iran atau tidak.

Dua pejabat AS sebagaimana dikutip Al Arabiya, mengatakan bahwa pemindahan aset militer itu jadi bagian dari rencana AS untuk melindungi pasukannya.

Namun, ia tidak merinci ke mana dan berapa banyak aset yang sudah dipindahkan.

Baca juga: Pakar Mesir: Arab Diam-diam Dukung Serangan Israel ke Iran, Mesir akan Bayar Mahal

Salah seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, menyatakan pesawat yang tidak berada di tempat penampungan sudah dipindahkan dari pangkalan Al Udeid dan kapal angkatan laut dipindahkan dari pelabuhan di Bahrain, tempat di mana armada ke-5 militer AS berada.

“Perlindungan paksa adalah prioritas,” ujar pejabat AS tersebut, Kamis (19/6/2025).

Sebelumnya Reuters melaporkan ada pergerakan sejumlah besar pesawat tanker ke Eropa dan aset militer AS lainnya ke Timur Tengah, termasuk penyebaran lebih banyak jet tempur.

Baca juga: 23 Negara Islam Kecam Agresi Israel ke Iran, Bikin 7 Poin Pernyataan Bersama ke KTT OKI

Sebuah kapal induk di Indo-Pasifik juga menuju ke Timur Tengah.

Potensi AS bergabung dalam agresi Israel direspons Iran dengan memberi pesan peringatan kepada Washington bahwa keterlibatan AS akan direspons dengan tegas Teheran.

Diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (19/06/2025) malam mengatakan kepada para penasihat seniornya bahwa ia menyetujui rencana untuk menyerang Iran

Namun, hingga saat ini Trump masih menahan diri dan belum mengambil keputusan akhir untuk melihat apakah Teheran akan menghentikan program nuklirnya.

Informasi ini diungkapkan narasumber yang mengetahui diskusi internal AS kepada media The Wall Street Journal.

Satu target potensial AS adalah fasilitas pengayaan uranium Fordow yang sangat dijaga ketat oleh Iran.

Fordow, yang terletak di bawah gunung, dianggap para ahli militer sebagai target yang sangat sulit dihancurkan kecuali dengan bom paling kuat.

Ketika ditanya wartawan apakah Trump telah memutuskan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, Trump memberikan jawaban yang ambigu.

“Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya," kata Trump, seperti dikutip dari The Wall Street Journal pada Rabu (19/06/2025).

Trump kemudian mengulang tuntutannya agar Iran menyerah tanpa syarat.

“Minggu depan akan sangat penting, mungkin kurang dari seminggu.” tambahnya.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya telah menegaskan kalau Iran tidak akan menyerah terhadap serangan dan ancaman Israel-AS.

Ia juga memperingatkan kalau intervensi militer AS akan membawa konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki.

AS sendiri telah memperkuat pasukan militernya di Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Kapal perang Angkatan Laut AS yang ketiga telah memasuki Laut Mediterania Timur, dan kelompok tempur kapal induk AS yang kedua kini sedang menuju Laut Arab.

Meskipun Kementerian Pertahanan AS mengatakan penambahan pasukan tersebut murni bersifat defensif, namun langkah tersebut dapat memperkuat posisi AS jika Presiden Trump memutuskan untuk bergabung dengan Israel menyerang Iran

Di sisi lain, konflik antara Israel dan Iran terus meningkat, dengan kedua belah pihak saling melancarkan serangan.

Menurut organisasi non-pemerintah (NGO) Human Rights, jumlah korban tewas di Iran telah mencapai lebih dari 450 orang. 

Sementara itu 24 warga Israel dilaporkan tewas akibat serangan Iran.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved