796 Bayi Dilaporkan Dikubur di Septic Tank di Irlandia, Penggalian Dimulai Juli 2025
Penggalian untuk menentukan jumlah sebenarnya dari skandal penguburan 796 bayi ini, akan dilakukan pada bulan Juli mendatang.
TRIBUNNEWS.COM – Otoritas Irlandia mulai menyelidiki rumor yang telah bertahan dari generasi ke generasi, yang menyebutkan adanya 796 bayi yang dikubur di sebuah septic tank di panti asuhan atau rumah penampungan di Irlandia.
Rumor ini kembali mencuat pada Juni 2025, mengutip laporan situs pencari fakta Snopes.com.
Disebutkan bahwa septic tank tersebut, berada di sebuah panti yang dikelola oleh para biarawati dan menampung perempuan hamil—terkadang perempuan dan gadis yang belum menikah—sejak awal abad ke-20.
Panti asuhan itu, terakhir beroperasi hingga akhir 1990-an.
Bayi-bayi yang lahir di sana sering dipisahkan dari ibu mereka dan diserahkan untuk diadopsi.
Snopes mencatat bahwa penyelidikan terhadap rumah khusus ibu dan bayi ini masih berlangsung.
Penggalian baru akan dimulai pada Juli 2025 untuk menentukan berapa banyak anak yang benar-benar dikubur di lokasi tersebut.
Otoritas setempat menyatakan, tangki pembuangan itu sudah tidak terpakai pada saat pembuangan bayi.
Lokasi telah ditutup untuk pekerjaan persiapan sejak 16 Juni 2025, menurut laporan The Guardian.

Awal Mula Rumor
Kabar mengenai ratusan bayi yang dikubur di panti tersebut, berawal dari penelitian seorang sejarawan amatir pada tahun 2012.
Ia pernah tinggal di bangunan yang berada di kota Tuam, County Galway, Irlandia.
Baca juga: 10 Negara Paling Berpendidikan di Dunia: Irlandia Pimpin Peringkat Pendidikan Global, Ada Singapura
Rumor ini kembali mengemuka pada pertengahan 2025 ketika otoritas setempat bersiap untuk melakukan penggalian guna mengidentifikasi jumlah bayi yang dikubur di kuburan massal tak bertanda.
Rumor bermula pada tahun 1975, ketika dua anak laki-laki yang bermain di dekat bangunan tersebut, menemukan lempengan beton dan mengintip ke bawahnya.
Mereka menemukan tangki berisi "kerangka-kerangka kecil", ungkap salah satu dari mereka, Francis Hopkins, kepada Belfast Telegraph pada 2014.
"Kami menemukan lempengan beton di atas apa yang saya kira sebagai tangki. Sekarang saya sadar, itu adalah makam," ujarnya.
"Kami membukanya dan menemukan kerangka anak-anak di dalamnya—jumlahnya terlalu banyak untuk satu kuburan kecil."
Francis menambahkan, orang tua mereka memberi tahu bahwa seorang pendeta telah memberkati situs tersebut dan lempengan ditutup kembali.
Puluhan tahun kemudian, Catherine Corless, seorang warga lokal, mulai meneliti sejarah panti tersebut.
Ia menelusuri catatan panti asuhan, yang dikelola oleh para biarawati dari Ordo Bon Secours, yang berdiri pada 1925 dan ditutup pada 1961.
Panti itu telah mengalami pergantian nama beberapa kali, namun media dan otoritas setempat lebih sering menyebutnya hanya sebagai "Tuam".
Dalam jurnal sejarah lokal, Corless menerbitkan makalah tahun 2012 yang menyatakan keyakinannya bahwa hampir 800 bayi dikuburkan di kuburan tak bertanda, yang ia yakini berada di tangki pembuangan berdasarkan peta Ordnance Survey Tuam tahun 1905.
Ia membandingkan dengan peta 2007 dan menyimpulkan tangki itu masih ada.

Pada 2013, Corless mencoba menemukan catatan pemakaman untuk 798 anak yang meninggal.
Ia hanya menemukan catatan dua dari 798 anak-anak yang meninggal di sana yang dimakamkan di pemakaman setempat.
Ia tidak menemukan catatan untuk 796 anak lainnya, dan menduga mereka dikuburkan di dalam tangki.
Baca juga: Irlandia Mendesak Negara-negara di Dunia untuk Fokus pada Situasi Tepi Barat yang Memburuk
Sebagai respons, pemerintah Irlandia membentuk komisi investigasi atas rumah ibu dan bayi, termasuk Tuam.
Pada Maret 2017, komisi itu menyatakan bahwa mereka telah melakukan "penggalian uji" dan menemukan sisa-sisa jasad anak-anak di bawah lempengan beton.
Penggalian uji tersebut, dilakukan antara November 2016 dan Februari 2017, dan mengungkap dua struktur besar:
Struktur pertama tampaknya adalah sistem pembuangan yang sudah tidak digunakan dan ditutup kembali dengan tanah.
Struktur kedua adalah bangunan panjang yang dibagi menjadi 20 bilik.
Komisi belum dapat memastikan tujuan dari struktur kedua ini, namun menduga berkaitan dengan penampungan atau pengolahan limbah.
Di 17 dari 20 bilik tersebut, ditemukan sisa-sisa jasad manusia.
Sampel jenazah menunjukkan usia dari 35 minggu janin hingga 2–3 tahun.
Penanggalan radiokarbon mengindikasikan bahwa jenazah tersebut, berasal dari masa operasional panti (1925–1961), dengan sebagian besar dari tahun 1950-an.
Uji ilmiah tambahan sedang dilakukan.
Komisi menyatakan terkejut atas temuan tersebut.
Namun, jumlah total anak-anak yang dikuburkan di lokasi tersebut belum dapat dipastikan.
Dalam laporan akhirnya, komisi menyimpulkan bahwa struktur tempat penemuan jasad secara teknis bukan septic tank aktif saat jenazah dimasukkan, meskipun kemungkinan bangunan itu pernah digunakan untuk fungsi serupa.
“Sisa jasad manusia ditemukan di struktur kedua, yang dibangun di atas tangki limbah besar yang telah dinonaktifkan. Komisi tidak menganggap struktur itu sengaja dirancang sebagai ruang bawah tanah atau kuburan formal. Jika demikian, tentu bentuk bangunannya berbeda dan memungkinkan akses manusia dengan mudah.”
Laporan sementara lainnya menyebut, tidak semua anak mungkin dikuburkan di struktur tersebut.
Ada kemungkinan jenazah lain terkubur di bagian kompleks yang berbeda.
Laporan akhir mengungkap bahwa total 978 anak dari panti Tuam telah meninggal selama operasional rumah tersebut, termasuk 80 anak dari panti di Glenamaddy dan 80 lainnya di Rumah Sakit Pusat Galway.
Dari jumlah itu, hanya 108 anak yang lahir dari ibu menikah. Sekitar 80 persen dari anak-anak tersebut meninggal sebelum berusia 1 tahun.
Pada 1940-an, ketika Perang Dunia II terjadi, panti mengalami peningkatan penghuni, termasuk perempuan yang telah menikah karena suami mereka bertugas di militer.
Penyebab kematian mencakup berbagai infeksi bakteri dan virus.
Namun, sebanyak 177 anak meninggal karena penyebab yang tidak disebutkan, menurut data komisi investigasi.
Hingga kini belum diketahui pasti berapa anak yang dikuburkan di dalam tangki.
Hal ini baru akan ditentukan melalui penggalian yang dijadwalkan dimulai pada Juli 2025 mendatang.
Selain itu, tangki tempat ditemukannya jasad telah dinonaktifkan sebelum digunakan sebagai tempat pembuangan jenazah, dan fungsi pastinya saat itu masih belum dapat dipastikan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
Tidak Mengaku Cabuli Anak Asuhnya, Pemilik Panti Asuhan di Surabaya Divonis 19 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Presiden Irlandia Minta PBB Lakukan Intervensi Militer di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Conor McGregor Nekad Calonkan Diri Jadi Presiden Irlandia, The Notorious Cari Dukungan Online |
![]() |
---|
Kisah Wanita Muda Kubur Bayi yang Baru Dia Lahirkan, Terungkap saat Warga Cium Aroma Tak Sedap |
![]() |
---|
Antara Cinta dan Warisan Rp 101 Miliar, Skandal Pernikahan Lisa Sehari Sebelum Kematian Sang Suami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.