Konflik Iran Vs Israel
Pesawat Iran Mendarat di Oman, Israel: Seribu Drone Diluncurkan Teheran, Meleset Semua
Militer Israel, IDF pada Rabu menyatakan kalau Iran telah meluncurkan 1.000 pesawat nirawak serang ke Israel. 100 di antaranya mencapai wilayah Israel
Pesawat Iran Mendarat di Oman, Israel: Seribu Drone Diluncurkan Teheran, Meleset Semua
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat pemerintah Iran dilaporkan mendarat di Oman, Rabu (18/6/2025).
Namun, belum diketahui siapa saja yang ada di dalamnya dan apakah ada pejabat Iran di antara penumpangnya, tulis laporan media Ynet.
Baca juga: Iran Bersiap Serang Pangkalan AS di Timur Tengah Jika Washington Terlibat Perang Bantu Israel
Diketahui, Oman merupakan mediator utama dalam perundingan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan baru seputar nuklir.
AS berkeinginan Iran menutup fasilitas nuklirnya dengan alasan ancaman bagi negara-negara di dunia.
Iran berkelit dengan menyebut pengayaan nuklir yang mereka lalukan merupakan hak negara merdeka dan dilakukan untuk tujuan pemenuhan energi.
AS dan Iran kemudian melaksanakan sejumlah pertemuan yang belum menemukan titik temu.
Di tengah situasi itu, Israel yang sedari awal sudah gerah dengan langkah AS yang bersedia berunding, menyerang Iran secara langsung.
Pengembangan nuklir oleh Iran menjadi alasan pembenaran bagi Israel untuk melancarkan serangan terbuka ke Iran pada Jumat (13/6/2025) pekan lalu yang dibalas Iran dengan serentetan gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak alias drone.
Perang terbuka akhirnya pecah dan sudah berlangsung selama 6 hari hingga sekarang.
Baca juga: Hari Ke-6 Perang Israel-Iran: Trump Tahu di Mana Khamenei Sembunyi, Teheran Geser Rudal Balistik
IDF: Seribu Drone Iran Meleset Semua
Adapun militer Israel, IDF pada Rabu menyatakan kalau Iran telah meluncurkan 1.000 pesawat nirawak serang ke Israel.
"100 di antaranya mencapai wilayah Israel tetapi tidak ada yang mengenai sasaran," klaim IDF.
Militer Israel juga mengatakan kalau 20 dari 400 rudal balistik yang ditembakkan Iran mendarat di daerah berpenduduk, yang menyebabkan korban dan kerusakan.
"Ini sangat mendekati perkiraan kami dengan mempertimbangkan kemampuan mereka dan pertahanan udara kami," kata pernyataan IDF.
Ditambahkan IDF, mereka juga telah menembak jatuh pesawat nirawak serang yang menargetkan Dataran Tinggi Golan selatan tak lama setelah laporan ledakan di Teheran dan Karaj buah dari serangan Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan, pusat komando keamanan internal Iran telah dihancurkan.
IDF mengatakan pihaknya menyerang target militer Iran, termasuk situs nuklir.
Longgarkan Pembatasan
Terkait situasi terkini keamanan di dalam wilayah pendudukan, Israel menyatakan kalau ada sedikit kelonggaran bagi pemukim untuk berkumpul dan beraktivitas di tengah status darurat.
"Komando Front Dalam Negeri Israel telah sedikit melonggarkan beberapa pembatasannya, yang akan berlaku mulai Rabu malam, pukul 6 sore dan akan berlangsung hingga Jumat pukul 6 sore," kata laporan Ynet dalam perkembangan situasi keamanan terkini di Israel.
Disebutkan, dalam situasi darurat serangan udara, saat ini kelompok hingga 30 orang diizinkan berkumpul jika ada akses cepat ke tempat penampungan, dan tempat kerja dapat beroperasi jika mereka memiliki area terlindungi yang tersedia di lokasi.
Adapun daerah pendudukan Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, Dataran Tinggi Golan, Lembah Beit She'an, Lembah Jordan, Laut Mati, Arava, Eilat, dan pemukim di dekat Jalur Gaza, otoritas Israek mengizinkan berkumpulnya hingga 100 orang di tempat penampungan yang tersedia.
"Sekolah dan lembaga pendidikan tetap tutup," kata laporan itu.

Serangan Tengah Hari Bolong
Sebagai balasan serangan, Jet tempur Angkatan Udara Israel, dengan arahan Direktorat Intelijen IDF, dilaporkan melakukan serangkaian serangan terhadap target militer di Iran barat.
"Serangan melibatkan sekitar 25 jet tempur yang menyasar lebih dari 40 komponen infrastruktur rudal yang diarahkan ke Israel, termasuk lokasi penyimpanan rudal dan operasi militer Rezim Iran," IDF mengumumkan Rabu sore.
Selain itu, pada malam hari, jet tempur IAF menyerang peluncur rudal "Emad" yang terisi peluru dan siap diluncurkan ke arah warga sipil Israel.
Juru bicara IDF Effie Defrin juga mengatakan pada Rabu sore bahwa IDF "menyerang lima helikopter tempur Iran yang mencoba menyerang pesawat kami."
"Angkatan Udara Israel telah beroperasi selama enam hari berturut-turut . Kami akan terus menyerang di mana pun kami ingin menyerang di Iran. Ada perlawanan dari Iran, tetapi kami mengendalikan udara dan akan terus mengendalikannya," katanya.
"Kami beroperasi di tujuh arena. Sasaran perang tidak berubah, dan kami akan terus bertindak tegas untuk memulangkan para sandera dan menggulingkan kekuasaan Hamas," imbuhnya.
Pernyataan itu muncul setelah laporan Rabu pagi bahwa Angkatan Udara Israel telah memulai gelombang serangan baru terhadap Teheran, kali ini di siang bolong.

Iran Belum Keluarkan Semua Amunisi
Di sisi lain, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis kalau "Iran tidak akan mengabaikan serangan apa pun terhadap wilayahnya, dan angkatan bersenjatanya dalam keadaan siaga."
" Israel telah melakukan kesalahan besar dan akan dihukum atas tindakannya. Iran tidak akan memaafkan entitas Zionis karena melanggar wilayah udaranya dan tidak akan melupakan 'darah para martirnya.' Angkatan bersenjata kami siap untuk membela tanah air dan didukung oleh para pemimpin senior dan seluruh rakyat," kata dia.
Ia juga mengancam Amerika Serikat: "Kami tidak akan menyerah, jika Anda menyerang - akan ada konsekuensi yang berat." Ia menambahkan bahwa: "Mereka yang mengenal orang Iran mengerti bahwa mereka tidak menanggapi dengan baik bahasa yang mengancam. Iran tidak akan menerima perdamaian atau perang yang dipaksakan kepadanya."
Selain itu, surat kabar Qatar Al-Araby Al-Jadeed mengutip sumber Iran yang mengatakan bahwa "sejauh ini kami hanya menggunakan sebagian dari kemampuan militer kami. Ada kejutan besar yang datang secara bertahap, kami telah merencanakan langkah-langkah tambahan yang tidak akan kami ungkapkan pada tahap ini."
Menurutnya, "langkah-langkah itu akan mulai berlaku atau konflik akan berkembang menjadi perang habis-habisan dengan partisipasi Amerika. Fasilitas nuklir kami tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Jika lingkungan permukiman Iran diserang - serangan kami akan mencapai daerah permukiman di Tel Aviv, kami tidak akan mempertimbangkannya."

Stok Rudal Arrow Hampir Habis
Serangan Iran, baik rudal maupun drone, dalam jumlah besar rupanya membuat amunisi Israel keteteran.
" Stok rudal Arrow milik Israel hampir habis," kata seorang pejabat Amerika kepada Wall Street Journal pada hari keenam perang dengan Iran.
Pernyataan itu setelah Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke sasaran mereka di Israel.
Sebagian besar rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran dicegat oleh rudal Arrow, tetapi David's Sling juga berpartisipasi dalam pertahanan udara, seperti halnya sistem Amerika, termasuk THAAD.
Menurut surat kabar Amerika, kekurangan rudal Arrow dapat berdampak negatif pada kemampuan pertahanan Israel terhadap rudal jarak jauh yang diluncurkan dari Iran.
Pejabat Amerika itu mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menyadari masalah tersebut selama berbulan-bulan dan telah berupaya meningkatkan pertahanan Israel dengan sistem persenjataan di darat, laut, dan udara.
Ia mengatakan bahwa Pentagon telah mengirim sistem pertahanan udara ke wilayah tersebut - tetapi sekarang ada kekhawatiran bahwa AS juga "membakar" persediaannya.
Pernyataan ini kian memperjelas campur tangan AS dalam konflik tersebut.

Iran Luncurkan Rudal Hipersonik
Terkait amunisi dan persenjataan perang, Garda Revolusi Iran pada Rabu pagi mengklaim kalau mereka meluncurkan rudal Fatah-1 ke Israel semalam.
Rudal jenis ini adalah rudal balistik jarak menengah canggih yang diluncurkan pada Juni 2023.
Iran mengklaim rudal itu adalah rudal hipersonik, yang berarti kecepatannya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, dan menurut laporan Iran kecepatannya memungkinkannya untuk menghindari sistem pertahanan rudal.
50 Jet Israel Geruduk Fasilitas Nuklir Iran
Dalam perkembangan eskalasi yang kian berkobar, Unit Juru Bicara IDF melaporkan Rabu pagi kalau lebih dari 50 jet tempur Angkatan Udara Israel, yang dipandu oleh intelijen tepat dari Direktorat Intelijen Militer, melakukan serangkaian serangan semalam terhadap target militer di wilayah Teheran .
“Sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk merusak program senjata nuklir Iran, sebuah fasilitas produksi sentrifus di Teheran menjadi sasaran. Fasilitas tersebut dirancang untuk membantu rezim tersebut memperluas cakupan dan kecepatan pengayaan uraniumnya untuk pengembangan senjata nuklir,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
“Penting untuk menekankan bahwa program nuklir sipil tidak memerlukan pengayaan pada tingkat tersebut,” kata IDF.
IDF menambahkan bahwa selama gelombang serangan, beberapa lokasi produksi senjata juga diserang, termasuk fasilitas yang memproduksi bahan baku dan komponen untuk rudal permukaan-ke-permukaan yang digunakan Iran untuk melawan Israel.
Target tambahan termasuk lokasi produksi untuk sistem dan komponen yang digunakan dalam rudal permukaan-ke-udara yang dirancang untuk menargetkan pesawat terbang.
Trump: Iran Punya Niat Buruk
Adapun Presiden AS, Donald Trump terkait fasilitas nuklir Iran, tidak mau mengatakan apakah Amerika Serikat punya rencana untuk menyerang Iran dan fasilitas nuklirnya.
Presiden mengatakan pada Rabu kalau belum terlambat bagi Iran untuk berunding dengan Amerika Serikat, tetapi "ada perbedaan besar antara sekarang dan seminggu yang lalu."
Trump mengatakan Iran telah mengusulkan untuk datang berunding di Gedung Putih, tetapi tidak memberikan rinciannya.
“Minggu depan akan menjadi minggu yang besar, bahkan mungkin sebelum itu,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa Iran memiliki “niat buruk”.
Tanggapan Pemimpin Dunia
Atas konflik terbuka yang sedang berlangsung, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Rabu sore kalau "Perdana Menteri Israel Netanyahu telah melampaui Hitler dalam hal genosida."
Ia menambahkan bahwa "pembelaan Iran terhadap dirinya sendiri terhadap serangan ilegal Israel adalah wajar, sah dan legal. Serangan Israel terjadi sebelum berakhirnya perundingan nuklir antara AS dan Iran."
Sementara pejabat Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka untuk sementara menarik anggota keluarga staf yang bekerja di kedutaan dan konsulat negara itu di Israel karena risiko signifikan yang ditimbulkan oleh konflik antara Iran dan Israel.
"Anggota keluarga staf di kedutaan Inggris di Tel Aviv dan konsulat Inggris di Yerusalem telah ditarik sementara sebagai tindakan pencegahan," kata kantor luar negeri Inggris di halaman saran perjalanannya untuk Israel. "Kedutaan dan konsulat terus menjalankan pekerjaan penting termasuk layanan kepada warga negara Inggris," tambahnya.
Sementara itu, televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa sebuah pesawat nirawak Israel dicegat di Isfahan.
Laporan itu disertai dengan video pesawat nirawak yang diduga itu.
Israel kemudian mengonfirmasi bahwa sebuah pesawat nirawak jarak menengah Hermes telah jatuh di Iran.
Sebuah penyelidikan telah diluncurkan untuk mengetahui apakah pesawat itu jatuh dengan sengaja atau apakah jatuh karena kerusakan teknis. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kekhawatiran akan kebocoran informasi, menurut IDF.
(oln/Ynet/berbagai sumber/*)
Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.