Kemampuan Nuklir Inti Iran Masih Utuh Walaupun Dibom Israel, Pabriknya Dibangun Jauh di Dalam Gunung

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) menyebut kemampuan nuklir inti Iran saat ini sebagian besar masih utuh.

Diketahui, serangan besar-besaran Israel pada Jumat (13/6/2025) lalu, menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan komandan militer, termasuk di wilayah Natanz. 

Intelijen AS mengatakan meskipun Israel telah melakukan serangan bom ke lokasi tersebut termasuk fasilitas pengayaan Natanz yang rusak parah, kemampuan nuklir inti Iran, khususnya di Fordow, sebagian besar masih utuh.

Fordow, pabrik pengayaan uranium yang dibangun jauh di dalam gunung. 

Dianggap tidak terpengaruh secara signifikan oleh serangan udara Israel tersebut. 

Para ahli mengatakan, lokasi tersebut tidak dapat dihancurkan tanpa persenjataan canggih AS. 

Termasuk bom penghancur bunker dan pesawat pengebom B-2, yang tidak dimiliki oleh militer Israel, dilansir Al Mayadeen, Rabu (18/6/2025). 

Di sisi lain, AS masih terus mengambil sikap terhadap upaya pengembangan nuklir yang dilakukan oleh Iran.

Menurut para pejabat, AS menilai Iran membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun lagi untuk mengembangkan senjata nuklir yang dapat digunakan.

AS menyimpulkan, Iran tidak secara aktif tengah mengembangkan bom nuklir dan kemungkinan masih butuh waktu bertahun-tahun lagi untuk dapat membangun dan mengirimkannya ke target pilihannya.

Khamenei: Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis

Baca juga: Iran Pakai Rudal Baru untuk Serang Markas Mossad Israel, Tak Terdeteksi dan Tak Bisa Dicegat

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan kembali Iran akan membalas dengan keras serangan Israel, dikutip dari Al Jazeera. 

"Kita harus memberikan tanggapan yang kuat terhadap rezim Zionis teroris," tulis Ayatollah di akun X.

"Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis," ujarnya lagi. 

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati