Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Israel Bisa Kehabisan Pencegat Rudal jika Perang Melawan Iran Terus Berlanjut

agresi Israel terhadap Republik Islam Iran memasuki hari kelima pada hari Selasa, para pejabat AS menjadi semakin khawatir atas menipisnya pencegat

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
CEGAT RUDAL - Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak untuk mencegat rudal selama serangan Iran di Tel Aviv, Israel, pada Minggu (15/6/2025). Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan Iron Dome mengalami malfungsi karena salvo rudal mereka. 

Tantangan rezim Israel dalam mengisi kembali pencegat ini terus berlanjut sejak Janji Sejati I pada April 2024 sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap misi diplomatik Iran di Suriah.

“Jenis pencegat yang dibutuhkan untuk menembak jatuh rudal balistik mahal dan sulit diproduksi dalam jumlah besar,” kata Dan Caldwell, mantan pejabat senior Pentagon, seperti dikutip dalam laporan tersebut.

Ia memperingatkan bahwa Israel dan AS mungkin harus segera membagi persediaan senjata mereka, terutama mengingat pengeluaran sebelumnya untuk melawan serangan militer Yaman.

"Kami tidak tahu berapa banyak lagi yang bisa diluncurkan Iran," kata Josh Paul, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan AS terhadap perang genosida Israel di Gaza. "Saya pikir masalahnya lebih pada peluncur daripada rudal."

Tiga pejabat Arab yang terlibat dalam mediasi antara Washington dan Teheran mengatakan kepada situs berita Qatar bahwa mereka yakin keterlibatan langsung AS dalam serangan Israel terhadap Iran semakin mungkin terjadi, sementara banyak yang sudah menggambarkan Washington sebagai "pihak yang turut berperang."

Seorang pejabat pertahanan AS, demikian pernyataan laporan itu, mengklaim bahwa Angkatan Laut AS telah menggunakan pencegat berbasis kapal SM-3 untuk menembak jatuh rudal Iran dari Mediterania timur, dan menambahkan bahwa persediaannya tidaklah tak terbatas.

Pada hari Selasa, beberapa jam setelah ia secara langsung mengancam Iran, Trump mengadakan pertemuan di Ruang Situasi dengan penasihat keamanan nasional, media AS melaporkan.

Menurut para analis, Trump telah disandera oleh Netanyahu dan lobi Israel yang berpengaruh di Washington, yang mendesaknya untuk melanjutkan serangan langsung, meskipun banyak penasihatnya memperingatkannya terhadap langkah yang gegabah tersebut.

Trump bahkan mengabaikan penilaian terkini direktur intelijen nasional AS Tulsi Gabbard yang dengan jelas menekankan bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.

“MENYERAH TANPA SYARAT!” tulis Trump dalam unggahan media sosial pada hari Selasa, yang oleh banyak orang dianggap sebagai peringatan langsung terhadap Iran dan kolusinya dengan Netanyahu.

 

SUMBER: PRESS TV

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved