Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Hari Ke-6 Perang Israel-Iran: Trump Tahu di Mana Khamenei Sembunyi, Teheran Geser Rudal Balistik

laporan intelijen AS membeberkan kalau Iran telah memindahkan beberapa peluncur rudal balistik, belum diketahui untuk menyerang AS atau Iran

khaberni/tangkap layar
RUDAL IRAN - Penampakan rudal-rudal Iran di langit Tel Aviv, Israel pada Sabtu (14/6/2025). Meski sejumlah rudal bisa ditangkal, beberapa rudal Iran menghantam sejumlah fasilitas di Israel tengah, termasuk Tel Aviv. 

Sejak serangan Hamas — yang didukung Iran — menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan memicu perang Gaza, pengaruh regional Khamenei telah melemah karena Israel telah menghantam proksi Iran di berbagai wilayah, mulai dari Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, hingga milisi di Irak. 

Sekutu dekat Iran, Presiden Suriah Bashar al-Assad, juga telah digulingkan.

Pada hari Jumat, Israel melancarkan serangan udara yang terbesar yang pernah dilakukannya terhadap Iran.

Israel mengklaim kalau serangannya tersebut bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Iran membantah tuduhan Israel itu dan menegaskan bahwa sebagai negara anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Iran berhak untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

Israel — yang bukan bagian dari NPT — adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang diyakini memiliki senjata nuklir.

Israel tidak menyangkal atau mengonfirmasi hal tersebut.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan mundur dari perang sampai pengembangan nuklir Iran dihentikan.

Senada dengan Netanyahu, Trump mengatakan bahwa serangan Israel dapat berakhir jika Iran setuju untuk membatasi pengayaan uranium.

Sebelum serangan pertama Israel, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB, yang beranggotakan 35 negara, menyatakan bahwa Iran telah melanggar kewajiban non-proliferasinya.

Ini adalah pertama kalinya dalam hampir 20 tahun Iran dinyatakan melanggar perjanjian nuklir oleh IAEA.

Pada Selasa, IAEA juga melaporkan bahwa serangan Israel langsung menghantam fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz.

Israel mengklaim kini pihaknya menguasai wilayah udara Iran dan berencana untuk meningkatkan kampanye militer dalam beberapa hari mendatang. 

Namun, tantangan besar bagi Israel adalah memberikan pukulan telak pada situs nuklir Iran yang terkubur sangat dalam seperti Fordow, yang digali di bawah gunung, tanpa keterlibatan langsung AS dalam serangan itu.

Dalam konflik bersenjata ini, pejabat Iran melaporkan 224 warganya telah tewas dan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. 

Di sisi lain, Israel melaporkan 24 warga sipil telah tewas. Penduduk kedua negara telah dievakuasi dan melarikan diri. 

Pasar minyak global berada dalam keadaan siaga karena adanya serangan di situs-situs energi penting seperti ladang gas terbesar di dunia, South Pars, yang dimiliki bersama oleh Iran dan Qatar.

(Grace Sanny Vania/Tribunnews/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved