Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Apa Itu Serangan Presisi? Strategi Militer Modern Mematikan tapi Diklaim Lebih Manusiawi

Serangan presisi bisa lumpuhkan musuh dalam satu tembakan, tapi akurasi tinggi tak selalu berarti bebas dari kontroversi.

Lockheed Martin
RUDAL HELLFIRE. Gambar merupakan tangkap layar dari Lockheed Martin, Senin (16/6/2025), menunjukkan rudal Hellfire. AS secara diam-diam mengirimkan sekitar 300 rudal Hellfire ke pasukan Israel sebelum menyerang lokasi nuklir dan sipil Iran, Middle East Eye (MEE) melaporkan pada 14 Juni. Apa itu serangan presisi? 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Israel vs Iran kini memasuki babak baru.

Kedua negara sama-sama mengandalkan serangan presisi.

Apa itu serangan presisi?

Serangan presisi atau precision strike adalah strategi militer modern untuk menghancurkan target spesifik dengan dampak minimal di sekitar.

Alih-alih menggempur area luas seperti perang konvensional, metode ini fokus pada keakuratan, efisiensi, dan kecepatan.

Dilansir dari situs resmi Komando Taktis Angkatan Udara AS, serangan presisi biasanya menggunakan senjata berpemandu seperti rudal, bom pintar, atau drone bersenjata.

Dengan bantuan GPS, penanda laser, dan intelijen real-time, satu target bisa dihancurkan dari jarak jauh tanpa harus menerjunkan pasukan dalam jumlah besar.

Serangan presisi tak cuma soal teknologi, tapi juga soal pengambilan keputusan cepat dan akurat.

Pasukan elit di lapangan menjadi mata dan telinga bagi pesawat atau drone di angkasa, memastikan target yang dihantam adalah benar-benar ancaman.

Efektivitas dan Risiko Serangan Presisi

Keunggulan utama serangan presisi adalah kemampuannya untuk menghindari korban sipil—setidaknya secara teori.

Dalam praktiknya, strategi ini tetap bergantung pada kualitas informasi yang dimiliki sebelum peluncuran.

Baca juga: Iran Klaim Punya Kendali Penuh atas Langit Wilayah Israel, Zionis Tak Berdaya Lawan Serangan Rudal

Contoh keberhasilan paling dikenal adalah pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh drone AS pada 2020.

Operasi itu dilakukan dengan rudal Hellfire yang menghancurkan kendaraan Soleimani tanpa merusak area sekitar secara besar-besaran.

Tapi tak semua misi berakhir mulus.

Pada 2021, serangan udara AS di Kabul yang dimaksudkan untuk menggagalkan rencana teror malah menewaskan 10 warga sipil, termasuk anak-anak.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved