Konflik Iran Vs Israel
Kapal Induk USS Nimitz Bergerak ke Timur Tengah, AS Beri Sinyal Bakal Bantu Israel Hadapi Iran?
Kapal USS Nimitz bergerak meninggalkan Laut China Selatan menuju Timur Tengah, menjadi sinyal bahwa AS mulai memberikan bantuan militer untuk Isrsel
Bantuan ini termasuk pengoperasian sistem antirudal canggih milik Amerika, seperti THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dan Aegis Combat System dari kapal perang AS di Mediterania Timur.
Tak hanya itu militer Washington bahkan mulai memindahkan aset-aset tertentu, termasuk kapal-kapal penghancur, ke posisi lebih dekat dengan Israel untuk mengantisipasi serangan balasan Iran.
Iran Punya Bukti AS Bantu Israel
Kendati AS telah secara resmi menolak tuduhan keterlibatan langsung dalam serangan balasan Israel terhadap Iran.
Namun Pemerintah Iran mengklaim telah mengantongi bukti kuat bahwa AS secara aktif membantu Israel dalam menanggapi serangan rudal yang diluncurkan Teheran awal pekan ini.
Dalam pernyataan resmi yang disiarkan oleh televisi pemerintah IRIB, Iran mengaku memiliki data intelijen dan citra satelit yang menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara Amerika Serikat.
Di antaranya kapal perusak berpeluru kendali dan radar tempur THAAD, yang aktif digunakan untuk mencegat rudal-rudal Iran yang mengarah ke Israel.
"Rekaman radar dan pelacakan lintasan rudal menunjukkan aktivitas langsung dari kapal perang AS di kawasan Mediterania Timur. Ini adalah bentuk keterlibatan militer yang tidak dapat disangkal," kata Mayor Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran.
Selain itu, Iran juga menuduh drone pengintai dan pesawat AWACS milik AS beroperasi dari pangkalan militer AS di wilayah Teluk dan Yordania, memberikan informasi waktu nyata kepada militer Israel tentang posisi dan pergerakan rudal balistik Iran.
Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa tindakan ini merupakan “pelanggaran terhadap kedaulatan regional” dan memperingatkan bahwa keterlibatan Washington dapat memperluas cakupan konflik menjadi perang terbuka antara dua negara.
“Bantuan AS dalam operasi militer Israel tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga membahayakan stabilitas kawasan dan memperburuk penderitaan rakyat sipil,” ujar juru bicara Kemlu Iran, Nasser Kanaani, dalam konferensi pers di Teheran.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.