Konflik Iran Vs Israel
Iran Mencekam Usai Israel Bom Stasiun TV, Warga Teheran: Aku Tak Ingin Kota Ini Jadi Gaza
Warga Teheran panik usai Israel bom stasiun TV Iran. "Aku tak ingin kota ini berubah seperti Gaza," ucap seorang mahasiswi.
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Suasana di Iran berubah mencekam setelah serangan udara Israel mengguncang Teheran, Senin (16/6/2025) malam.
Warga dilanda ketakutan luar biasa setelah stasiun televisi nasional Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), dibom secara langsung oleh militer Israel.
Ketakutan melanda jalanan ibu kota.
Antrean panjang tampak di SPBU dan toko roti, sementara ribuan kendaraan memadati jalan, berusaha meninggalkan kota. Teheran, yang biasanya tenang, kini berubah jadi kota yang penuh kecemasan dan kepanikan.
“Kami tidak tidur berhari-hari. Semua orang pergi, tapi aku tidak. Ayahku bilang lebih terhormat mati di rumah sendiri daripada melarikan diri,” ujar seorang mahasiswi kepada BBC, Selasa (17/6/2025).
Mahasiswi itu mengaku khawatir Teheran akan bernasib sama seperti Gaza yang luluh lantak.
Ia memilih berdiam diri di rumah setelah ujian kuliahnya ditunda, dan kini bergantung pada obat penenang agar bisa tidur.
“Aku benar-benar tidak ingin Teheran yang indah ini berubah seperti Gaza,” ucapnya lirih.
Baca juga: Presenter TV Iran Sahar Emami Langsung Kembali Siaran meski Gedung Stasiun TV Dibom saat Siaran Live
Serangan Terarah ke IRIB
Gedung IRIB, pusat penyiaran nasional Iran, menjadi target utama serangan.
Ketika siaran langsung tengah berlangsung, layar mendadak padam dan pembawa berita Sahar Emami terlihat panik meninggalkan kamera. Suara takbir terdengar dari dalam studio.
Militer Israel (IDF) mengklaim bahwa gedung itu digunakan untuk operasi militer Iran dengan kedok sipil.
Mereka menyebut serangan dilakukan dengan “presisi tinggi” untuk meminimalkan korban sipil.
“Mulut propaganda dan hasutan Iran akan segera lenyap,” kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan.
Tak hanya menyerang IRIB, Israel juga membombardir sejumlah titik lain di Teheran dan sekitarnya:
Sebuah truk pengangkut peluncur rudal permukaan-ke-udara dihancurkan di jalan raya Teheran–Qom.
Dua pesawat tempur F-14 Tomcat milik militer Iran dilaporkan hancur akibat serangan drone.
Gudang penyimpanan drone dan prajurit Iran yang sedang bersiap pun ikut diserang.
Presenter Kembali Siaran Setelah Serangan
Presenter TV Iran bernama Sahar Emami segera kembali mengudara setelah video viral menunjukkan gedung tempatnya menyampaikan siarang langsung dibom Israel.
Dia sempat meninggalkan siaran langsung, saat langit-langit gedung tersebut berjatuhan dan listrik padam.
Serangan Israel menargetkan kantor pusat Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di Teheran pada hari Senin, bom yang dijatuhkan ke gedung IRIB, Israel berusaha mengganggu liputan saat Sahar Emami mengutuk 'Israel' secara langsung di layar televisi.
Sebuah ledakan mengguncang segmen tengah studio, memaksanya untuk keluar.
Serangan itu merupakan serangan yang diarahkan langsung terhadap media di tengah meningkatnya ketegangan.
Kembalinya Sahar Emami untuk melanjutkan siaran tersebut dipuji sebagai simbol keberanian dan keteguhan seorang wartawan.
Sahar Emami, Pembawa Acara TV Pemerintah Iran tidak berhenti saat Israel merudal gedung Stasiun TV tersebut.
Pembawa acara TV Pemerintah Iran tetap berdiri tegap saat rudal Israel menyerang Stasiun TV tersebut.
Saat sedang melakukan siaran langsung, penonton menyaksikan dia kaget dan berjalan saat puing-puing dari langit-langit mulai berjatuhan. Tidak jelas saat ini apakah ia terluka.
"Itu suara penyerang," katanya sambil mendengarkan suara serangan di stasiun TV tersebut.
Setelah dia meninggalkan meja, terdengar suara pria lain yang berkata, "Allahu Akbar, Allahu Akbar!"
Penyiar yang dikenal sebagai Sahar Emami. Aljazeera melaporkan bahwa penyiar itu adalah seorang ibu dari dua anak.
Bangunan stasiun TV yang kena rudal Israel tersebut dikatakan memiliki empat lantai dan terdapat warga sipil termasuk banyak wartawan pada saat serangan tersebut.
Studio Islamic Republic of Iran News Network diserang rudal Israel saat siaran
Israel telah melancarkan serangan terhadap Jaringan Berita Republik Islam Iran, menyebabkan seorang presenter TV terpaksa berlari mencari tempat aman saat siaran langsung, ketika puing-puing langit-langit mulai berjatuhan.
IDF mengeluarkan perintah evakuasi pada Senin malam (waktu setempat), yang mengisyaratkan adanya serangan yang direncanakan.
Dalam peringatannya, IDF mengatakan: “Warga sipil Israel tidak mendapatkan peringatan evakuasi sebelum berlari ke tempat perlindungan. Kami tidak sama.”

Baca juga: Tiga Jet F-35 Israel Ditembak Jatuh Iran, Termasuk yang Disebut Dipiloti oleh Wanita
Iran Marah, PBB Didatangi
Pemerintah Iran mengecam keras serangan tersebut. Hassan Abedini dari IRIB menyebut Israel tak akan mampu membungkam suara revolusi Islam.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenlu Iran, Esmaeil Baqaei, menyebut aksi ini sebagai “kejahatan perang” dan mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak.
Ketegangan antara dua negara ini memuncak sejak Jumat (13/6), saat Israel menyerang situs nuklir dan fasilitas militer Iran. Iran membalas dengan ratusan rudal balistik, sebagian besar berhasil ditangkis.
Korban jiwa tercatat:
Iran: 224 tewas (90 persen warga sipil)
Israel: 24 tewas akibat serangan balasan
Israel berdalih bahwa langkah ini perlu diambil karena Iran hampir mencapai “titik tidak bisa kembali” dalam program senjata nuklirnya.
(Sumber: BBC, AFP, Reuters, Times of Israel)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.