Konflik Iran Vs Israel
Pakar Zionis: Israel akan Berakhir Ngemis Gencatan Senjata dengan Iran jika Lanjut Perang
Pakar Zionis, Yossi Milman, memperingatkan bahwa Israel dapat berakhir mengemis gencatan senjata dengan Iran jika perang berlanjut.
TRIBUNNEWS.COM - Pakar urusan keamanan dan militer Israel, Yossi Milman, mengomentari serangan Israel terhadap Iran yang dimulai pada Jumat (13/6/2025), menggambarkannya sebagai euforia yang singkat.
Ia mengatakan jika situasi terus berlanjut seperti ini, Israel pada akhirnya akan dipaksa untuk mengemis gencatan senjata dengan Iran.
"Euforia itu berumur pendek sampai saya bertanya pada diri sendiri pada Jumat pagi. Apakah perlu untuk memasuki perang ini, terutama melawan Iran?" kata Yossi Milman pada hari Minggu (15/6/2025), seperti diberitakan IRNA.
Kepada para pemimpin politik dan militer Israel, ia menyarankan agar pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan serangan terhadap Iran.
"Saya sarankan kita kurangi kerusakan dan minta Trump menghentikan kegilaan ini dengan perjanjian yang masuk akal, karena kalau tidak, kita akhirnya akan menemukan diri kita dalam situasi di mana kita memohon gencatan senjata, yang akan ditolak dan tidak akan diterima oleh Iran," katanya.
Terkait dengan komentar tersebut, Israel sebelumnya dikabarkan mendesak sekutunya, Amerika Serikat (AS), untuk terlibat dalam perang secara langsung.
Presiden AS Donald Trump menegaskan AS tidak terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran, namun mungkin dapat terlibat jika dibutuhkan.
Trump juga mengancam Iran agar tidak menargetkan kepentingan AS di Timur Tengah, seperti diberitakan ABC News pada hari Minggu.
Sebelumnya, Israel memulai serangan terhadap Iran dalam Operasi Rising Lion pada Jumat (13/6/2025) malam.
Serangan tersebut masih berlanjut dan membunuh setidaknya 224 orang, termasuk petinggi militer Iran, dan melukai 1.277 orang lainnya.
Iran membalas serangan tersebut kurang dari 24 jam dengan meluncurkan pesawat tak berawak ke sejumlah target, menewaskan setidaknya 14 orang dan melukai lebih dari 390 orang.
Baca juga: Putin Peringatkan Khamenei Rezim Iran dalam Bahaya setelah Bicara dengan Trump soal Israel
Israel kembali membom Teheran, Iran, pada hari Minggu (15/6/2025), menewaskan Kepala intelijen Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan dua jenderal lainnya.
Pada hari Senin (16/6/2025), Iran meluncurkan gelombang serangan rudal balistik baru ke Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa, yang menewaskan sedikitnya delapan orang, seperti diberitakan Al Jazeera.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa Israel adalah pihak yang memulai serangan tersebut dan Iran berhak merespons.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan tujuan serangan tersebut adalah untuk menghilangkan ancaman nuklir Iran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.