Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Israel Tangkap 2 Warganya yang Dicurigai Jadi Mata-mata Iran

Pasukan keamanan Israel Shin Bet menangkap dua warganya karena dicurigai menjadi mata-mata untuk Iran.

Editor: Hasanudin Aco
Times of Israel
TANGKAP MATA-MATA - Petugas unit Polisi Perbatasan Israel menahan dua warganya yang diduga menjadi mata-mata Iran pada 15 Juli 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pasukan keamanan Israel Shin Bet menangkap dua warganya karena dicurigai menjadi mata-mata untuk Iran.

Penangkapan itu terjadi di tengah perang Israel dengan Republik Islam Iran.

Kedua tersangka Yahudi tersebut merupakan serangkaian aksi mata-mata yang digagalkan oleh pihak berwenang selama beberapa bulan terakhir di tengah perang multifront Israel di Gaza, Lebanon, dan sekarang Iran.

"Dengan kampanye melawan Iran yang sedang berlangsung gencar, serangan rudal ke pusat-pusat populasi dan lokasi-lokasi strategis di Israel, kami menyaksikan kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan dengan bekerja sama dengan musuh Iran," tulis Shin Bet dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Times of Israel pada Senin (16/6/2025).

Badan tersebut  menuduh agen Iran “memanfaatkan informasi yang dikirimkan orang Israel [kepada mereka] untuk merugikan Israel.”

Kedua tersangka ditangkap dalam penggerebekan semalam oleh agen Shin Bet dan petugas di Yamam, unit antiterorisme elite polisi perbatasan.

Penyidik ​​di unit kejahatan besar 433 kepolisian Lahav menginterogasi keduanya, yang diduga melakukan pelanggaran keamanan berat.

Rincian identitas tersangka dilarang dipublikasikan setelah perintah penyekapan dikeluarkan pada penyelidikan.

Kedua tersangka mata-mata itu termasuk di antara puluhan tersangka yang diduga telah menjalankan misi untuk agen intelijen Iran selama dua tahun terakhir.

Saat Iran meningkatkan upayanya untuk merekrut warga Israel biasa sebagai mata-mata dengan imbalan uang.

Dalam sebagian besar kasus, warga Israel yang direkrut oleh agen Iran memulai dengan melakukan tugas-tugas kecil dan tidak berbahaya.

Namun secara bertahap berkembang menjadi pelanggaran yang lebih serius seperti pengumpulan data intelijen dan bahkan rencana pembunuhan.

Dari puluhan orang yang ditangkap dan didakwa dengan spionase untuk Iran, hanya beberapa yang telah dijatuhi hukuman sejauh ini.

Seminggu sebelum Israel melancarkan serangan mendadak terhadap Iran, polisi menangkap seorang anak berusia 13 tahun yang diduga melaksanakan tugas untuk seorang agen Iran, merusak halte bus dengan pesan-pesan yang disarankan oleh agen tersebut.

Tersangka yang masih muda itu diduga ditawari uang untuk memotret rumah Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar, lapor Kan.

Ia juga diminta untuk mengambil foto sistem pertahanan rudal Iron Dome, tetapi menolaknya.

Seorang juru bicara penegak hukum setempat mengatakan remaja berusia 13 tahun itu dibebaskan ke tahanan rumah segera setelah ditahan.

Awal bulan ini, media Iran mengklaim  Teheran telah memperoleh sejumlah besar informasi intelijen “strategis dan sensitif” yang terkait dengan fasilitas nuklir dan rencana pertahanan Israel.

Namun, tidak ada rincian mengenai dokumen tersebut.

Televisi pemerintah Iran mengatakan data tersebut diperoleh selama "operasi rahasia" yang melibatkan warga negara Israel Roy Mizrahi dan Almog Attias, yang ditangkap oleh polisi pada akhir April atas dugaan pengumpulan informasi intelijen atas nama Iran.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved