Konflik Iran Vs Israel
Cara Mossad Menyerang Para Jenderal Iran di Apartemennya, Selundupkan Komponen Drone di Koper
Dinas Intelijen Israel Mossad melakukan penyerangan terhadai para jenderal militer Iran dalam serangan jumat lalu.
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Dinas Intelijen Israel Mossad sangat berperan di balik serangan mendadak Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari lalu.
Termasuk pembunuhan terhadap para jenderal Iran dan ahli nuklir.
Selain puluhan pesawat jet tempur yang dikerahkan Israel untuk menyerangan dari udara, ternyata juga ada serangan ke Iran melalui darat.
Bahkan serangan melalui darat itu dilakukan Israel di wilayah Iran dengan melakukan penyusupan.
Caranya?
Israel menyelundupkan pesawat tak berawak (drone) penyerang ke Iran menggunakan berbagai cara, termasuk memakai truk, kontainer pengiriman, dan bahkan menggunakan koper.
The Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (16/6/2025) mengutip sumber yang mengetahui operasi Mossad.
Ketika Israel melancarkan serangan udara pada Jumat itu, negara itu juga menggunakan drone quadcopter pembawa bahan peledak, roket, dan peralatan canggih lainnya yang sudah berada di dalam wilayah Iran.
Mossad mengklaim serangan darat inilah yang menewaskan para ilmuwan nuklir Iran dan para pemimpin militer.
Menurut laporan New York Times sejumlah jenderal Iran yang tewas dalam serangan itu diantaranya Mayor Jenderal Hossein Salami Dia adalah Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Letnan Jenderal Mohammad Bagheri Dia adalah Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran sejak 2016, Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid Dia Komandan Markas Besar Khatam al-Anbiya dan Wakil Kepala Staf Umum, dan Brigadir Jenderal Esmail Qaani Dia adalah Komandan Pasukan Quds IRGC.
Media Iran Tasnim sebelumnya mengatakan para jenderal Iran itu meninggal di kediamannya sambil menyebut Israel menyasar pemukiman penduduk.

Hanya butuh beberapa bulan
Jika dulu Israel perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun mempersiapkan operasi melawan program nuklir dan rudal Iran.
Termasuk dengan membangun pangkalan pesawat tak berawak di dalam Iran dan menyelundupkan sistem senjata presisi dan pasukan komando ke negara itu.
Namun sumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan lebih banyak detail dalam laporan Journal yang mengatakan Israel hanya menghabiskan waktu berbulan-bulan menyelundupkan suku cadang pesawat tanpa awak quadcopter bermuatan bom ke Iran melalui koper, truk, dan kontainer pengiriman.
Dalam beberapa kasus, transaksi bisnis dilakukan dengan mitra yang tidak mengetahui kargo yang dikirim.
Agen Mossad di dalam Iran kemudian mengumpulkan peralatan dan menyerahkannya kepada tim yang menyiapkan pesawat tanpa awak untuk digunakan.
Para pemimpin tim dilatih di luar Iran dan kemudian kembali untuk meneruskan keterampilan tersebut kepada tim di lapangan.
Ketika serangan udara dimulai, tim tersebut menggunakan senjata tersebut untuk menghancurkan sistem pertahanan udara sekaligus menyerang peluncur rudal permukaan-ke-permukaan.
Puluhan peluncur semacam itu dihancurkan, kata salah satu sumber.
Mossad kemudian mengungkapkan rekaman langka yang menunjukkan tindakannya di Iran.
Iran tampaknya masih khawatir dengan metode serangan Israel itu.
Badan intelijen Iran memasang pengumuman di media, termasuk kantor berita Tasnim, yang memberitahu warga untuk waspada terhadap truk pikap dan truk lain yang dapat digunakan untuk meluncurkan pesawat nirawak.
Media Inggris The Telegraph, Minggu (15/6/2025), juga mengulas operasi Mossad itu di Iran.
Menurut pejabat Mossad, intelijen Israel yang terlibat menyusup ke dalam Iran untuk membangun markas menjelang serangan tersebut.
Menurut lembaga Pusat Penelitian dan Komunikasi Britania-Israel (BICOM), unit komando Mossad yang lebih dulu dikerahkan sudah bekerja di dalam Iran.
“Unit Mossad terlibat dalam peluncuran amunisi berpemandu presisi yang menargetkan rudal permukaan-ke-udara Iran, pertahanan udara lainnya, serta rudal darat-ke-darat yang akan digunakan dalam serangan balasan terhadap Israel,” bunyi pernyataan BICOM.
Dari rekaman yang muncul menunjukkan aktivitas itu secara tepat.
Agen Israel diyakini memasang peluncur rudal berpemandu yang kemudian digunakan untuk menghancurkan pertahanan udara Iran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.