Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Sosok 6 Ilmuwan Nuklir Iran Tewas dalam Serangan Israel: Mehdi Tehranchi hingga Fereydoun Abbasi

Iran kehilangan 6 ilmuwan nuklirnya akibat serangan udara Israel, siapa saja? Berikut sosoknya.

Penulis: Tiara Shelavie
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
ILMUWAN NUKLIR IRAN - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 13 Juni 2025, memperlihatkan dua ilmuwan nuklir Iran, Mohammad Mehdi Tehranchi (kiri) dan Fereydoun Abbasi (kanan) yang tewas dalam serangan Israel, Jumat (13/6/2025). Tehranchi dan Abbasi adalah ilmuwan nuklir terkemuka Iran. 

Empat ilmuwan lainnya yang tewas adalah:

3. Abdolhamid Minouchehr

Minouchehr merupakan doktor teknik nuklir sekaligus Dekan Fakultas Teknik Nuklir di Universitas Shahid Beheshti.

Ia dikenal lewat risetnya untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir.

4. Ahmad Reza Zolfaghari

Profesor teknik nuklir di Universitas Shahid Beheshti.

5. Amir Hossein Faghihi

Anggota fakultas teknik di Universitas Shahid Beheshti, mantan wakil presiden AEOI, serta mantan kepala Institut Penelitian Sains dan Teknologi Nuklir.

6. Motallebzadeh

Ilmuwan nuklir yang menjadi korban dalam serangan tersebut bersama istrinya.

Baca juga: Iran Serang Balik Israel dengan Rentetan Rudal, Kerusakan Tel Aviv Paling Parah

Kerusakan Situs Nuklir Iran: Natanz Terdampak, Fordow dan Isfahan Masih Utuh

Serangan besar-besaran Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025) yang menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir ternama, tidak serta-merta melumpuhkan seluruh infrastruktur nuklir Iran.

Menurut analisis citra satelit terbaru, sebagian besar fasilitas utama dilaporkan tidak mengalami kerusakan besar.

Dilansir Reuters, pakar menyebut hanya kompleks nuklir Natanz yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan, sedangkan Fordow dan Isfahan tampak masih utuh.

"Kami tidak melihat kerusakan mencolok di Fordow atau Isfahan. Ada kerusakan di Natanz, tetapi belum ada bukti bahwa situs bawah tanah di sana hancur," kata David Albright, pakar nuklir dari Institut Sains dan Keamanan Internasional.

Albright menyatakan, penilaiannya didasarkan pada citra satelit terbaru yang tersedia hingga pukul 11.20 waktu Teheran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved