Bunker Tempat Berlindung Warga Israel Penuh, Toko-toko Tutup, Sekolah Diliburkan

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Bunyi sirene meraung-raung terdengar se-antero Israel, terutama Ibu Kota Tel Aviv, sejak kemarin.

Bunyi sirine yang menandakan warga Israel harus segera berlindung dari serangan rudal Iran.

Saat itu sekitar 100 rudal masih dalam perjalanan menuju Israel.

Serangan balasan digelar setelah Israel menyerang Iran pada Jumat (13/5/2026) dini hari.

Sepanjang hari kemarin, warga Israel tetap tinggal di dekat rumah sesuai dengan arahan dari Komando Front Dalam Negeri IDF.

Sejumlah agenda besar dibatalkan, termasuk perayaan Pride yang ikonik di Tel Aviv.

Sejumlah toko tutup dan anak sekolah diliburkan.

"Begitu mereka mengatakan kami bisa meninggalkan area yang dekat dengan tempat yang dilindungi, kami pergi bersama anak-anak ke laut," kata Dalia Magnezi, seorang warga Jaffa, kepada Jewish Telegraphic Agency.

"Itu menyenangkan. Namun, saya persiapkan mereka bahwa jika ada sirene, kami berlindung," ujarnya.

Pengalaman keluarga Magnezi mencerminkan dinamika yang sudah diketahui di Israel  yaitu berusaha untuk melanjutkan kehidupan normal bahkan di tengah meningkatnya ketegangan dan ketakutan.

Video tetangga yang menari di tempat perlindungan bom muncul di media sosial. 

Media The Jerussalem Post menulis 'bunker penuh'.

Seorang bayi lahir di sebuah rumah sakit yang telah memindahkan semua operasinya ke bawah tanah. 

“Saya baru saja kembali ke hotel setelah pesta kolam renang spontan yang diadakan oleh semua orang yang tersisa dari perjalanan di Sheraton,” kata Dillon Perez, yang datang dari New York City dalam perjalanan Pride yang diselenggarakan oleh Federasi Yahudi Amerika Utara, pada sore hari.