Kecelakaan Pesawat Air India
Tragedi Kecelakaan Pesawat Air India: Diterbangkan Pilot Berpengalaman dengan 8.200 Jam Terbang
Kecelakaan pesawat Air India diterbangkan Kapten Sumeet Subharwal yang memiliki 8.200 jam terbang, dan kopilot Clive Kundar dengan 1.100 jam terbang
TRIBUNNEWS.COM – Duka menyelimuti India usai pesawat Boeing 787‑8 Dreamliner Air India jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, pada Kamis (12/6/2025).
Menurut laporan saksi mata pesawat kehilangan kendali dan menukik tajam sebelum menghantam pemukiman Meghani Nagar di sisi timur laut kota Ahmedabad.
Setelahnya ledakan besar terdengar hingga radius berapa kilometer, disusul kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi.
"Segera setelah berangkat dari Landasan Pacu 23, Pesawat itu jatuh ke tanah di luar perimeter bandara. Asap hitam pekat terlihat keluar dari lokasi kecelakaan," kata seorang sumber di Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil ( DGCA )
Imbas insiden tragis ini sebanyak 12 awak kabin dan 1292 orang tewas sementara hanya satu penumpang yang dilaporkan selamat.
Jadi salah satu kecelakaan udara dengan jumlah korban terbanyak dalam sejarah penerbangan India.
Berdasarkan laporan media India, Economic Times pesawat Air India yang jatuh di Ahmedabad diterbangkan oleh Kapten berpengalaman bernama Sumeet Subharwal.
Adapun Kapten Sumeet saat menjalankan tugasnya didampingi oleh pilot Clive Kundar selaku first officer atau perwira pertama.
Pilot Punya 8.200 Jam Terbang
Kapten Sumeet Sabharwal sendiri dikenal sebagai pilot senior yang teliti dan disiplin.
Ia telah bergabung dengan Air India sejak 1994 dan menjabat sebagai Line Training Captain, yakni instruktur penerbangan bagi pilot lain.
Sebelum tragedi, ia tercatat memiliki 8.200 jam terbang, khususnya di jenis pesawat Boeing 787.
Baca juga: Air India Jatuh di Ahmedabad, Investigasi Bisa Makan Waktu 2 Tahun, Kotak Hitam Jadi Kunci
Menurut keterangan beberapa rekan kerja, Kapten Sabharwal adalah sosok yang tenang, tidak emosional, dan sangat mengutamakan keselamatan dalam setiap penerbangan.
Sementara First Officer Clive Kundar, yang menjadi kopilot dalam penerbangan itu, adalah penerbang muda berbakat lulusan akademi pendidikan penerbangan di Florida,
Meski masih berusia 32 tahun, namun pria yang berasal dari Mangaluru, India. Clive diketahui memiliki sekitar 1.100 jam terbang.
Gabungan pengalaman dua pilot tersebut yang memiliki jam terbang tinggi membuat publik bertanya-tanya bagaimana kecelakaan bisa tetap terjadi.
Terlebih, data dari Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat sempat mengudara beberapa ratus kaki sebelum jatuh.
Bahkan Kapten Sabharwal juga sempat mengirimkan sinyal darurat “mayday” sebelum komunikasi terputus.
Perlu diketahui Panggilan mayday adalah sinyal marabahaya, menandakan bahwa awak menyadari masalah setelah pesawat lepas landas.
Pakar Duga Tabrakan Burung Jadi Penyebab
Situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mencatat pesawat itu adalah Boeing 787-8 Dreamliner, salah satu pesawat penumpang paling modern berhasil naik hingga ketinggian sekitar 625–825 kaki.
Namun, dalam hitungan detik berikutnya, data pelacakan menunjukkan adanya penurunan tajam, dengan kecepatan vertikal negatif dengan kecepatan vertikal –475 ft/m .
Segera sesudahnya Pilot memancarkan panggilan darurat “MAYDAY” ke ATC, tetapi tidak ada komunikasi lanjutan.
Pesawat kehilangan kendali dan menukik tajam sebelum menghantam pemukiman Meghani Nagar di sisi timur laut kota Ahmedabad.
Tak lama setelah itu ledakan dahsyat akibat jatuhnya pesawat memicu kebakaran hebat yang menyebar cepat ke beberapa bangunan di sekitarnya.
Mengutip laporan beberapa pakar yang dikutip media lokal India NDTV, kecelakaan ini diduga terjadi akibat kegagalan daya angkat pesawat di fase awal penerbangan, yang bisa disebabkan oleh kesalahan konfigurasi flap.
Salah satu fakta yang mencolok adalah bahwa pesawat belum sempat menarik roda pendaratan ketika mulai kehilangan kendali, mengindikasikan bahwa masalah terjadi sangat awal setelah lepas landas.
Sementara beberapa pakar lain memperkirakan penyebab kecelakaan kemungkinan karena adanya tabrakan dengan burung (bird strike).
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.