Konflik Iran Vs Israel
Mengaku Serang Nuklir Iran, Israel Kerahkan Ratusan Jet Tempur dalam Operasi Rising Lion
Israel klaim mengerahkan ratusan pesawat tempur dalam serangan udara besar-besaran ke Iran dalam upaya menghancurkan program senjata nuklir Iran
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel dilaporkan mengerahkan ratusan pesawat tempur dalam serangan udara besar-besaran ke Iran dalam upaya menghancurkan program senjata nuklir Teheran.
Sementara menurut keterangan resmi, jet-jet tersebut menyerang "puluhan target" strategi.
Jet itu menargetkan fasilitas pengayaan uranium di Natanz, tempat pembuatan senjata , para ilmuwan nuklir terkemuka, komandan senior Iran, dan infrastruktur rudal balistik Iran.
Ketika mengonfirmasi serangan tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian membenarkan bahwa lebih dari 300 jet tempur digunakan dalam serangan ini.
"Lebih dari 100 target telah diserang di seluruh Iran," kata juru bicara IDF Effie Defrin dalam pengarahan langsung, seraya menambahkan bahwa lebih dari 330 berbagai amunisi telah dijatuhkan.
Serangan ini diklaim berhasil menjatuhkan komandan tinggi Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata dan Komandan IRGC, sebagaimana dikutip dari Business Insider
Angka ini menunjukkan tingkat kesiapan tinggi dan skala besar operasi, serta mungkin menandai langkah militer paling masif Israel terhadap Iran dalam beberapa dekade terakhir.
Israel tak merinci senjata apa saja yang digunakan dalam serangan tersebut.
Namun, menurut informasi sejumlah sumber, Israel mengerahkan berbagai jet tempur canggih dalam serangan udara besar-besaran ke Iran.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer ini tidak bersifat satu kali, tetapi akan terus berlanjut selama dibutuhkan.
“Operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini,” katanya.
Ia menggarisbawahi bahwa tindakan militer Israel dilakukan dalam kerangka pembelaan diri, dan tidak hanya untuk melindungi negaranya, tetapi juga demi stabilitas regional.
“Dalam membela diri, kita juga membela orang lain. Kita membela tetangga Arab kita. Mereka juga telah menderita akibat kampanye kekacauan dan pembantaian Iran,” ujarnya.
Baca juga: Iran Siaga Balas Operasi Rising Lion Israel, Perundingan Nuklir Terancam Gagal
Menurutnya, jika serangan tidak dilakukan, dikhawatirkan Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu dekat dan hal itu akan menjadi ancaman langsung bagi kawasan.
AS Klaim Tak Ikut Campur
Meskipun Amerika Serikat adalah sekutu dekat Israel, serangan ini adalah inisiatif sepihak dari Tel Aviv untuk mencegah ancaman nuklir Iran, sesuai dengan klaim Netanyahu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Marco Rubio menegaskan bahwa serangan udara yang diluncurkan Israel terhadap Iran pada Jumat pagi waktu setempat merupakan keputusan sepihak Israel yang diambil tanpa keterlibatan apa pun dari pihak AS.
Menurut Menlu AS, pihak Israel telah menyampaikan bahwa mereka meyakini operasi terhadap Iran tersebut “diperlukan untuk membela diri”.
Ia memastikan bahwa Presiden Donald Trump dan pemerintah AS telah mengambil semua tindakan yang diperlukan demi melindungi pasukan AS di Timur Tengah serta tetap menjaga komunikasi dengan para mitra kawasan.
Lebih lanjut, Rubio juga memberi peringatan jelas kepada Iran supaya mereka tidak membalas serangan dengan mengincar fasilitas ataupun personel AS.
“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas tertinggi kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan,” kata Rubio dalam akun media sosial X @SecRubio.
Iran Bersumpah Akan Membalas
Ketika menanggapi serangan brutal yang dilakukan Israel hingga menewaskan Komandan Pasukan Garda Revolusi Islam dan warga sipil, Iran bersumpah akan melakukan pembalasan.
Pihak berwenang di Teheran menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional dan akan mendapatkan respons “keras dan menyakitkan”.
Gertakan serupa juga dilontarkan Kementerian Luar Negeri Iran, melalui juru bicaranya, yang menyebut bahwa Israel telah "melintasi garis merah" dan akan menanggung konsekuensi serius.
Media pemerintah Iran, seperti Press TV dan Fars News Agency, juga menyiarkan pesan-pesan keras dari Garda Revolusi (IRGC), yang menyebut bahwa mereka tengah menyiapkan respons militer terukur namun kuat.
Akan tetapi, ketika ditanya lebih lanjut apakah serangan balasan akan dilancarkan dalam waktu dekat, pejabat keamanan Iran itu mengatakan bahwa rincian serangan balasan terhadap Israel "sedang dibahas di tingkat tertinggi".
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.