Kecelakaan Pesawat Air India
Kecelakaan Pesawat Air India, Para Ahli Pertanyakan Posisi Roda dan Daya Angkat
Ahli penerbangan soroti roda pendaratan yang tak naik dan dugaan kehilangan daya mesin dalam kecelakaan Air India.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
Dia menekankan bahwa penyelidikan akan mencakup konfigurasi pesawat, termasuk posisi bilah dan penutup sayap.
"Pesawat terlihat dengan hidung terangkat namun terus turun, artinya tidak cukup daya angkat," katanya.
Pakar keselamatan penerbangan lainnya, Prof John McDermid dari Universitas York, juga mengaku terkejut dengan insiden tersebut.
Ia menduga ada keanehan pada posisi bagian belakang sayap, meski ia menegaskan belum bisa menyimpulkan akibat buruknya kualitas gambar yang tersedia.
McDermid menambahkan bahwa meski lepas landas dan pendaratan merupakan fase paling berisiko, ketinggian saat kecelakaan terjadi hanya sekitar 600 kaki.
"Pilot masih bisa membatalkan lepas landas cukup lama. Jadi, ini tampaknya masalah yang muncul tiba-tiba dan sangat serius," ujarnya.
Penyelidikan masih berlangsung, dan fokus utama saat ini adalah memahami urutan kejadian dan faktor-faktor teknis yang berkontribusi terhadap kecelakaan tragis ini.
Kronologi Kecelakaan Pesawat Air India
Pada Kamis (12/6/2025), sekitar pukul 13.38 IST, penerbangan AI171 Boeing 787‑8 Dreamliner lepas landas dari Ahmedabad menuju London–Gatwick, setelah sebelumnya transit dari New Delhi, dikutip dari BBC.
Dalam 10–30 detik setelah takeoff, pesawat mencapai ketinggian sekitar 160–190 meter.
Pesawat Air India tiba-tiba kehilangan daya angkat dan mengeluarkan panggilan “mayday” sebelum menghantam gedung asrama mahasiswa di area medis BJ Medical College, menciptakan ledakan besar.
Baca juga: Eks Kepala Menteri Gujarat Diyakini Jadi Korban Tewas dalam Tragedi Pesawat Air India
Terdapat lebih dari 100.000 liter bahan bakar yang memicu kobaran api dahsyat, lapor theguardian.com.
Sebanyak 242 orang berada di dalam pesawat yang terdiri dari 230 penumpang, 12 kru.
Korban tewas mencapai 241 jiwa di dalam pesawat, dengan tambahan lebih dari 28 kematian di darat—menjadikannya hampir 269 korban jiwa total.
Satu penumpang selamat, seorang warga Inggris keturunan India bernama Vishwash Kumar Ramesh (kursi 11A), yang keluar hampir tanpa cedera.
Beberapa warga sipil terluka akibat puing dan kebakaran di sekitar lokasi asrama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.