Kecelakaan Pesawat Air India
Pesawat Boeing Air India Rute Ahmedabad-London Jatuh, Pakar Duga Tabrakan Burung Jadi Penyebab
Kecelakaan diduga akibat gagal daya angkat setelah lepas landas, sementara analis lain menduga penyebabnya adalah tabrakan dengan burung (bird strike)

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner dilaporkan jatuh ke pemukiman dekat Bandara Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025).
Pesawat bernomor penerbangan AI-171 yang membawa 242 penumpang dan 10 awak kabin jatuh beberapa menit setelah lepas landas menuju London Gatwick.
Saksi mata melaporkan pesawat kemudian jatuh antara pukul 13.00 atau 14.00 waktu setempat
Sementara itu, situs pelacakan penerbangan Flightradar24 mencatat pesawat itu adalah Boeing 787-8 Dreamliner, salah satu pesawat penumpang paling modern berhasil naik hingga ketinggian sekitar 625–825 kaki.
Namun, dalam hitungan detik berikutnya, data pelacakan menunjukkan adanya penurunan tajam, dengan kecepatan vertikal negatif dengan kecepatan vertikal –475 ft/m .
Segera sesudahnya, pilot memancarkan panggilan darurat “MAYDAY” ke ATC, tetapi tidak ada komunikasi lanjutan.
Pesawat kehilangan kendali dan menukik tajam sebelum menghantam pemukiman Meghani Nagar di sisi timur laut Kota Ahmedabad.
Ledakan besar terdengar hingga radius beberapa kilometer, disusul kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi.
Tayangan visual juga menunjukkan puing-puing terbakar, dengan asap hitam tebal membumbung ke langit di dekat bandara.
Tayangan visual juga memperlihatkan orang-orang dipindahkan dengan tandu dan dibawa pergi dengan ambulans.
Penyebab Kecelakaan Pesawat Boeing Air India
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India bersama Boeing dan otoritas keselamatan penerbangan internasional, telah membentuk tim investigasi.
Adapun fokus utama investigasi tertuju pada analisis black box, termasuk Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), untuk mengetahui rekaman teknis dan komunikasi pilot sebelum kecelakaan.
Hingga kini insiden ini menjadi kecelakaan fatal pertama dalam sejarah operasional Boeing 787 sejak diperkenalkan pada 2011.
Menurut pernyataan beberapa pakar yang dikutip media lokal NDTV, kecelakaan ini diduga terjadi akibat kegagalan daya angkat pesawat di fase awal penerbangan, yang bisa disebabkan oleh kesalahan konfigurasi flap.
Salah satu fakta yang mencolok adalah bahwa pesawat belum sempat menarik roda pendaratan ketika mulai kehilangan kendali, mengindikasikan bahwa masalah terjadi sangat awal setelah lepas landas.
Sementara itu, beberapa pakar lain memperkirakan penyebab kecelakaan mungkin karena adanya tabrakan dengan burung (bird strike).
Pemerintah India telah menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan audit keselamatan pada seluruh maskapai besar dalam negeri.
Pesawat Tabrak Asrama Dokter
Kepolisian India secara resmi mengungkap titik jatuhnya pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner, penerbangan AI171 rute Ahmedabad–London, yang membawa 242 orang di dalamnya.
Menurut keterangan pihak kepolisian Ahmedabad, pesawat jatuh tepat di atas sebuah asrama dokter (doctor’s hostel) yang berada di area Meghani Nagar, tak jauh dari kompleks B.J. Medical College.
Lokasi ini dikenal sebagai kawasan padat dengan bangunan bertingkat yang dihuni tenaga medis dan mahasiswa kedokteran, sebagaimana dikutip dari laman The Times.
“Sekitar 70 hingga 80 persen lokasi telah berhasil kami bersihkan dari puing-puing besar. Evakuasi korban masih terus dilakukan," ujar seorang pejabat kepolisian di lokasi kejadian.
Ledakan dahsyat akibat jatuhnya pesawat memicu kebakaran hebat yang menyebar cepat ke beberapa bangunan di sekitarnya.
Tim pemadam kebakaran, ambulans, dan unit penyelamat dari Tim Tanggap Bencana Nasional (NDRF) langsung dikerahkan beberapa menit setelah insiden terjadi.
Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Setelah insiden ini Bandara Ahmedabad langsung menghentikan seluruh penerbangan keluar-masuk sebagai tindakan darurat.
Korban selamat dievakuasi ke rumah sakit terdekat, sementara tim SAR menyisir reruntuhan untuk mencari korban tambahan.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.