Pyongyang-Moskow Terhubung, Rusia-Korea Utara Buka Lagi Rute Kereta Api Non-Stop Terpanjang di Dunia

Pyongyang-Moskow Terhubung, Rusia-Korea Utara Buka Lagi Rute Kereta Api Non-Stop Terpanjang di Dunia

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan antara Rusia dan Korea Utara tampak makin menunjukkan keakraban.

Terbaru, Rusia dan Korea Utara akan melanjutkan salah satu rute kereta penumpang terpanjang di dunia minggu depan untuk pertama kalinya sejak pembatasan perbatasan Covid-19 dimulai empat tahun lalu.

Kabar itu diumumkan langsung Perusahaan Kereta Api Rusia mengumumkan pada Senin (9/6/2025).

Baca juga: Korea Utara Raup Rp 337 Triliun, Pasok Hingga 100 Persen Peluru Artileri Rusia Buat Hajar Ukraina

Seperti diketahui, Korea Utara menutup perbatasannya pada awal tahun 2020, bahkan melarang warga negaranya sendiri untuk masuk kembali.

Perdagangan kereta api lintas batas yang terbatas dibuka kembali pada tahun 2022, diikuti oleh rute penumpang selama 17 menit antara kota-kota perbatasan pada bulan Desember lalu.

Mulai Selasa depan, 17 Juni, kereta api non-stop akan berangkat dari Pyongyang untuk perjalanan delapan hari ke Moskow, dan tiba pada 25 Juni.

Perjalanan pulang akan berangkat dari ibu kota Rusia pada 26 Juni dan tiba di Pyongyang pada 4 Juli.

Rute ini akan beroperasi dua kali sebulan — pada tanggal 3 dan 17 setiap bulan — dengan perjalanan pulang dijadwalkan satu hari setelah kedatangan.

Otoritas kereta api Korea Utara akan mengoperasikan rute ini menggunakan gerbong kereta mereka sendiri.

“Pyongyang-Moskow adalah rute kereta api non-stop terpanjang di dunia: jarak antara ibu kota lebih dari 10.000 kilometer [6.200 mil] dan waktu tempuh delapan hari,” kata Russian Railways, perusahaan negara perkeretaapian Rusia.

Rute ini mencakup pemberhentian terjadwal di sekitar selusin kota Rusia, termasuk Irkutsk, Krasnoyarsk, Novosibirsk, dan Yekaterinburg.

Kereta langsung bulanan antara Pyongyang dan Khabarovsk juga akan dilanjutkan mulai 19 Juni.

Moskow dan Pyongyang telah memperdalam hubungan politik, militer, dan budaya sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, dengan pakta pertahanan bersama yang ditandatangani Desember lalu.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un karena mengirim pasukan untuk mendukung pasukan Rusia di wilayah Kursk, mengonfirmasi untuk pertama kalinya laporan oleh intelijen Barat dan Korea Selatan.

(oln/tmt/*)