Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Greta Thunberg dan Aktivis Internasional Berlayar dari Italia ke Gaza, Nekat Tembus Blokade Israel

Kapal bantuan dengan Greta Thunberg berangkat dari Italia menantang blokade laut Israel untuk kirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Kolase Tribunnews/Instagram Greta Thunberg @gretathunberg
KAPAL BANTUAN GAZA. Gambar merupakan kolase dari tangkap layar Instagram Greta Thunberg @gretathunberg, Senin (2/6/2025). Greta dan rombongan aktivis internasional berlayar menuju Gaza dengan kapal The Madleen dari Italia. Aktivis itu menulis di video yang dia unggah di Story Instagram: "The Madleen is moving #alleysondeck @gazafreedomflotilla". 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal bantuan berawak, membawa 12 aktivis internasional, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, berangkat dari pelabuhan Catania, Sicilia, Italia, pada Minggu (1/6/2025).

Kapal bernama Madleen tersebut dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC).

FFC merupakan sebuah organisasi nirlaba internasional yang berlayar dalam misi menentang blokade laut Israel atas Jalur Gaza.

Kapal Madleen dari Italia menuju Gaza membawa bantuan kemanusiaan terbatas namun simbolik, dikutip dari Reuters dan BBC News.

Selain itu, misi ini juga menjadi bentuk protes non-kekerasan terhadap blokade laut Israel yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Tak hanya Greta Thunberg, di dalam kapal juga terdapat aktor asal Irlandia Liam Cunningham dan anggota Parlemen Eropa asal Prancis-Palestina, Rima Hassan, yang sebelumnya dilarang masuk ke Israel.

Perjalanan kapal Madleen ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar tujuh hari.

Jika kapal tidak dihentikan di tengah laut, tujuannya adalah Gaza.

Keberangkatan misi ini menyusul serangan drone yang menimpa kapal lain milik FFC, Conscience, di luar perairan Malta awal Mei lalu.

Organisasi ini menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan drone tersebut, meski Israel belum memberikan komentar resmi.

Dalam konferensi pers sebelum keberangkatan, Greta Thunberg menyatakan, “Kami tetap berusaha walau segala rintangan menghadang, karena berhenti berjuang sama saja kehilangan kemanusiaan kita.”

Baca juga: Fans PSG Bentangkan Spanduk Dukung Palestina: Hentikan Genosida Gaza hingga Kami Anak-anak Gaza

Dia juga menegaskan bahwa risiko misi ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan bahaya diamnya dunia menyaksikan genosida yang dialami warga Gaza.

FFC menegaskan misi ini bukan sekadar pengiriman bantuan.

Misi ini juga merupakan aksi langsung menentang blokade laut Israel yang dianggap ilegal dan bagian dari kejahatan perang yang meluas.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan internasional, pengiriman bantuan ke Gaza sangat sulit akibat blokade.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved