Konflik India dan Pakistan
Gudang Pakistan Dipenuhi Senjata China: Sistem Pertahanan Anti-Rudal HQ-19 Buat Tangkis SCALP India
Pakistan dilaporkan telah menunjukkan minat untuk memperoleh sistem pertahanan udara HQ-19, yang juga dikenal sebagai “THAAD China”.
Gudang Peluru Pakistan Makin Dipenuhi Senjata China: Sistem Pertahanan Anti-Rudal HQ-19 Segera Datang
TRIBUNNEWS.COM - Dalam upaya lebih memperkuat kemampuan dalam mempertahankan diri terhadap serangan rudal balistik, jelajah, dan hipersonik, Pakistan dilaporkan telah menunjukkan minat untuk memperoleh sistem pertahanan udara HQ-19, yang juga dikenal sebagai “THAAD China”.
THAAD merupakan singkatan dari Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), sebuah sistem rudal bergerak yang dikembangkan untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik selama fase terminal—yakni, saat rudal tersebut menukik ke arah sasarannya.
Dikembangkan oleh perusahaan pertahanan terkemuka Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin, sistem THAAD menggunakan pendekatan "serang untuk membunuh", yang menghancurkan ancaman dengan energi kinetik tanpa memerlukan bahan peledak.
"Laporan dari Pakistan menyatakan, pemerintah negara itu ingin memperoleh sistem pertahanan antirudal HQ-19 bersama dengan jet tempur generasi kelima, J-35A, yang diharapkan akan diterima Islamabad pada kuartal pertama tahun depan," kata laporan situs pertahanan dan militer DSA, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Itu artinya, gudang persenjataan Pakistan makin dipenuhi peralatan dari China.
Pilot Angkatan Udara Pakistan dilaporkan bahkan sudah berada di China untuk menjalani pelatihan mengoperasikan jet tempur J-35A.

Buat Tangkis Rudal SCALP-EG India
Akuisisi sistem pertahanan antirudal HQ-19 atau "THAAD Cina" kemungkinan akan digunakan Pakistan untuk menghadapi serangan rudal jelajah yang diluncurkan dari darat seperti BrahMos dan juga SCALP-EG yang diluncurkan oleh jet tempur Angkatan Udara India seperti Rafale.
India menggunakan rudal jelajah BrahMos, yang dikembangkannya bersama Rusia, serta SCALP-EG, yang merupakan varian dari Storm Shadow dan Taurus, untuk menyerang pangkalan militer Pakistan dalam konflik Pakistan-India baru-baru ini.
Meskipun sebagian besar serangan rudal jelajah India terhadap pangkalan militer dan infrastruktur Pakistan dapat digagalkan oleh sistem pertahanan udara yang ada di negara tersebut, Islamabad diyakini menginginkan sistem pertahanan udara yang lebih kuat.
Jika Pakistan memperoleh sistem pertahanan rudal HQ-19, ia akan menambah koleksi sistem pertahanan udara buatan China yang saat ini dioperasikannya.
Pakistan saat ini mengoperasikan beberapa sistem pertahanan udara buatan China yang merupakan komponen penting dari strategi pertahanan udara berlapis-lapis negara tersebut.
Sistem ini berkisar dari rudal permukaan-ke-udara jarak jauh hingga sistem pertahanan udara portabel manusia (MANPADS) yang digunakan oleh prajurit infanteri.
Pakistan saat ini menggunakan beberapa sistem pertahanan udara buatan China dalam upayanya memperkuat kemampuan pertahanan udara berlapis, yang melibatkan aset jarak pendek, menengah, dan jauh yang beroperasi secara saling melengkapi.
Beberapa Sistem Pertahan Udara Pakistan Antara Lain:
1. HQ-9 / HQ-9B (FD-2000)
Konflik India dan Pakistan
Dominasi Udara Pakistan Naik, Jet Tempur Rafale India Ditembak Jatuh dengan Rudal PL-15 Buatan China |
---|
Terungkap Bagaimana Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Mei Lalu, Bukan Masalah Performa Rafale |
---|
Angkatan Udara Pakistan 12-14 Tahun Lebih Maju Dibanding India Berkat Jet J-35A China |
---|
Pakistan: India Aktifkan Sel Teror Fitna Al Hindustan Usai Kalah Telak dalam Pertempuran |
---|
Profil Skuadron 15 J-10C Cobra Pakistan yang Pimpin "Serangan Penyergapan" Jet Rafale India |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.