Konflik Rusia Vs Ukraina
Taktik Baru Rusia Bombardir Ukraina: Drone Shahed Iran Terbang Tinggi Lalu Menukik 289 Km Per Jam
Rusia memodifikasi drone Shahed rancangan Iran dengan kecepatan yang mencapai 180 mil per jam untuk menukik dari ketinggian melawan Ukraina
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Taktik Baru Drone Rusia Atasi Perlawanan Ukraina: Drone Shahed Iran Menukik dari Ketinggian
TRIBUNNEWS.COM - Penggunaan secara masif pesawat nirawak alias Unmanned Aerial Vehicle (UAV) alias drone oleh Rusia dalam perangnya melawan Ukraina rupanya menghasilkan sejumlah inovasi baru dalam taktik pertempuran.
Pasukan Rusia dilaporkan kini memakai taktik dengan mengirimkan pesawat tanpa awak yang meledak dengan meluncur turun dari ketinggian.
"Taktik Rusia saat ini bermuara pada perubahan rute UAV secara terus-menerus dan mencoba meluncurkannya pada ketinggian tinggi — lebih dari 2 kilometer di atas tanah," kata Yurii Ihnat, juru bicara utama angkatan udara Ukraina, kepada media lokal RBC Ukraina dalam sebuah artikel yang dikutip, Jumat (30/5/2025).
Baca juga: Ditikam dari Belakang, Badan Intelijen Rusia Tuduh Serbia Pasok Senjata ke Ukraina
"Kemudian mereka langsung menukik ke arah sasaran," imbuh Ihnat.
Meskipun Ihnat tidak secara spesifik menyebutkan nama Shahed, drone rancangan Iran tersebut telah menjadi pesawat tak berawak utama Rusia untuk membombardir kota-kota Ukraina dari jauh.
Juru bicara itu mengatakan, manuver ketinggian tinggi berarti drone lebih mudah dideteksi radar tetapi terbang di luar jangkauan tembakan senjata ringan.
"Itulah masalah bagi sebagian pertahanan udara Ukraina, yang mengerahkan kelompok penembak bergerak dengan senapan mesin berat yang dipasang di kendaraan untuk menembak jatuh drone Shahed saat mereka mendekat," katanya.
Unit-unit tempur pasukan Ukraina kini mengatakan kalau pesawat nirawak satu arah itu terbang lebih tinggi dan lebih cepat, sehingga jauh lebih sulit untuk ditembak.
Beberapa modifikasi yang dilaporkan pada drone Shahed menyebut kalau drone jenis itu telah ditingkatkan kecepatan tertingginya dari 115 menjadi 180 mil per jam atau sekitar 289 km per jam.
Akibatnya, kata salah satu pemimpin kelompok pasukan Ukraina tim penembakan target bergerak, pasukan Kiev kini harus mulai lebih mengandalkan rudal permukaan-ke-udara yang diluncurkan dari bahu, yang juga dikenal sebagai MANPADS.
"Itu semua adalah bagian dari strategi Rusia untuk menggunakan Shahed untuk menguras pertahanan udara Ukraina, termasuk peperangan elektronik Ukraina dan rudal permukaan-ke-udara," tulis ulasan BI.

Serangan Kombinasi
Penggunaan drone Shahed oleh Moskow dalam perang ini disebut meningkat tajam selama tahun lalu.
Rusia sering mengirim ratusan rudal ke sasaran dalam satu malam untuk mengalahkan pertahanan udara Ukraina.
Peluncuran rudal ini dikombinasikan dengan gelombang serangan rudal jarak jauh, membuat serangan malam hari semakin mematikan dan sulit diredam.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.