Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Swiss Mengizinkan Penjualan Tank Leopard 1 ke Jerman dengan Syarat Tidak Ditransfer ke Ukraina

Pemerintah federal Swiss telah mengizinkan RUAG menjual 71 tank Leopard 1 ke Jerman dengan syarat tank tersebut tidak ditransfer ke Ukraina.

Editor: Muhammad Barir
Zesnam Zpravy
Ilustrasi tank Leopard, Pemerintah federal Swiss telah mengizinkan RUAG menjual 71 tank Leopard 1 ke Jerman dengan syarat tank tersebut tidak ditransfer ke Ukraina. Swissinfo melaporkan hal ini. 

Swiss Mengizinkan Penjualan Tank Leopard 1 ke Jerman dengan Syarat Tidak Ditransfer ke Ukraina

TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah federal Swiss telah mengizinkan RUAG menjual 71 tank Leopard 1 ke Jerman dengan syarat tank tersebut tidak ditransfer ke Ukraina.

Swissinfo melaporkan hal ini.

Tank yang ingin dijual perusahaan pertahanan itu ke Jerman saat ini ada di Italia.

RUAG memiliki total 96 kendaraan tempur jenis ini. Kendaraan-kendaraan ini dibeli dari Kementerian Pertahanan Italia pada tahun 2016.

Kisah tank-tank ini dimulai pada tahun 2023. Saat itu, pemerintah Swiss melarang penjualan tank-tank ini ke Jerman karena khawatir tank-tank ini akan ditransfer ke Ukraina sebagai bagian dari bantuan militer.


Ini karena hukum Swiss melarang pasokan peralatan dan material militer ke negara-negara yang terlibat dalam konflik bersenjata.

Pada saat itu, keputusan ini memicu perdebatan di antara mitra Eropa, yang meminta Bern untuk bersikap lebih fleksibel.


RUAG kemudian mengajukan permohonan kepada Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) untuk mendapatkan izin penjualan tank.

Pada tanggal 28 Mei, pemerintah Swiss secara resmi menyatakan bahwa lisensi semacam itu tidak diperlukan dalam kasus ini.

Berdasarkan hukum federal, Jerman adalah salah satu negara di mana peralatan militer dapat dijual tanpa izin tambahan.

Namun, pemerintah menekankan bahwa tank Leopard 1 tidak dapat diekspor kembali ke Ukraina.

Pembatasan ini tetap berlaku sesuai dengan prinsip netralitas yang dianut Swiss dalam kebijakan luar negerinya.


Pada bulan Maret 2025, perwakilan industri senjata Swiss mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah kehilangan pangsa di tengah persenjataan Eropa karena pembatasan ekspor dan larangan penjualan kembali senjata Swiss ke Ukraina.

Misalnya, Jerman, pembeli senjata Swiss terbesar, mengecualikan perusahaan Swiss dari beberapa perjanjian pengadaan, sementara Denmark dan Belanda menangguhkan pesanan.

 


SUMBER: MILITARNYI

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved